Nestapa Hutan Kota di Rawa Buaya
A
A
A
JAKARTA - Kendati sudah dibangun tiga tahun lalu, Hutan Kota Rawa Buaya, Jakarta Barat tidak memiliki akses jalan. Akibatnya, banyak warga Jakarta Barat yang tidak mengetahui ruang terbuka hijau yang asri tersebut.
Untuk menuju Hutan Kota Rawa Buaya memang bukan perkara mudah. Perlu bertanya kesejumlah warga untuk sampai ke lokasi. Kendati sudah menemui lokasi taman seluas 1,09 hektare itu, namun tak mudah menemui pintu taman tersebut.
“Dibelakang pasar Rawa Buaya ada gang, masuk lewat situ lurus dan belok kanan,” kata Darman (32) salah satu pemotong rumput itu ketika ditanya mana akses masuk menuju taman tersebut, Kamis (7/8/2014).
Sekitar 500 meter dari gang di belakang Pasar Sentra Rawa Buaya, terdapat pemukiman liar yang berada tepat dibawah Sutet. Jalan berbatuan dengan letak pemukiman yang tidak merata tambah menyulitkan pengunjung untuk masuk ke hutan Kota tersebut.
“Itu pintu masuk Hutan Kota,” kata Erna (40), pemilik warung yang berada berdempetan dengan tembok Hutan Kota sisi selatan sambil menunjuk lapisan seng yang berdiri tegak selebar tiga meter dengan tinggi dua meter itu.
Dari barisan seng tersebut, tampak satu pintu terkunci rantai yang hanya bisa dilalui satu orang.
“Ada kok penjaganya di dalam. Bentar saya telepon dulu,” ungkapnya.
Selang beberapa menit, dari balik pintu seng itu keluarlah seorang lelaki berkaos hijau milik keamanan lingkungan bernama Agus Saputra (35).
Pada 2012, RTH ini ditananami ribuan pohon produksi seperti Pohon Jambu Air, Rambutan dan Mangga. Sedangkan pohon lindungnya yakni pohon Kenari dan Mahoni.
Saat ini pohon-pohon itu sudah setinggi sekitar dua meter, namun sayang belum juga dapat dinikmati oleh pengunjung. Sebab, akses jalan untuk menuju Hutan Kota tersebut belum ada.
Rencana awal pintu masuk berada di sisi selatan melalui jalan Bojong Raya. Namun karena tidak efektif, akhirnya ditutup dan dibuka melalui pintu utara.
Setelah dikaji kembali, pintu utara juga tidak efektif karena itu banyak pemukiman liar di atas lahan Pemprov DKI Jakarta yang rencananya akan dibuat waduk untuk mengatasi masalah banjir di kawasan Rawa Buaya.
“Nah awal tahun ini kami mendapatkan akses jalan alternatif. Nanti akan dibuat gapura besar sehingga warga tahu keberadaan hutan kota ini," pungkasnya.
Untuk menuju Hutan Kota Rawa Buaya memang bukan perkara mudah. Perlu bertanya kesejumlah warga untuk sampai ke lokasi. Kendati sudah menemui lokasi taman seluas 1,09 hektare itu, namun tak mudah menemui pintu taman tersebut.
“Dibelakang pasar Rawa Buaya ada gang, masuk lewat situ lurus dan belok kanan,” kata Darman (32) salah satu pemotong rumput itu ketika ditanya mana akses masuk menuju taman tersebut, Kamis (7/8/2014).
Sekitar 500 meter dari gang di belakang Pasar Sentra Rawa Buaya, terdapat pemukiman liar yang berada tepat dibawah Sutet. Jalan berbatuan dengan letak pemukiman yang tidak merata tambah menyulitkan pengunjung untuk masuk ke hutan Kota tersebut.
“Itu pintu masuk Hutan Kota,” kata Erna (40), pemilik warung yang berada berdempetan dengan tembok Hutan Kota sisi selatan sambil menunjuk lapisan seng yang berdiri tegak selebar tiga meter dengan tinggi dua meter itu.
Dari barisan seng tersebut, tampak satu pintu terkunci rantai yang hanya bisa dilalui satu orang.
“Ada kok penjaganya di dalam. Bentar saya telepon dulu,” ungkapnya.
Selang beberapa menit, dari balik pintu seng itu keluarlah seorang lelaki berkaos hijau milik keamanan lingkungan bernama Agus Saputra (35).
Pada 2012, RTH ini ditananami ribuan pohon produksi seperti Pohon Jambu Air, Rambutan dan Mangga. Sedangkan pohon lindungnya yakni pohon Kenari dan Mahoni.
Saat ini pohon-pohon itu sudah setinggi sekitar dua meter, namun sayang belum juga dapat dinikmati oleh pengunjung. Sebab, akses jalan untuk menuju Hutan Kota tersebut belum ada.
Rencana awal pintu masuk berada di sisi selatan melalui jalan Bojong Raya. Namun karena tidak efektif, akhirnya ditutup dan dibuka melalui pintu utara.
Setelah dikaji kembali, pintu utara juga tidak efektif karena itu banyak pemukiman liar di atas lahan Pemprov DKI Jakarta yang rencananya akan dibuat waduk untuk mengatasi masalah banjir di kawasan Rawa Buaya.
“Nah awal tahun ini kami mendapatkan akses jalan alternatif. Nanti akan dibuat gapura besar sehingga warga tahu keberadaan hutan kota ini," pungkasnya.
(ysw)