Lima Kali Lebaran, Pelebaran Jalan Joglo Mangkrak
A
A
A
JAKARTA - Proyek pelebaran Jalan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, sepanjang 1,4 kilometer belum dapat dipastikan kapan akan dikerjakan kembali. Padahal, proyek tersebut sudah mangkrak sekitar lima kali perayaan Hari Raya lebaran.
Wakil Ketua Panitia Pembebasan Tanah (P2T), Asril Marzuki mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu pembayaran yang dilakukan oleh dinas untuk pembebasan 25 dari 150 lahan yang belum dibebaskan di Jalan Raya Joglo tersebut.
Hingga saat ini, pihaknya tengah menyelesaikan semua pembebasan dan sudah menemui titik kesepakatan harga yakni sekitar Rp3 juta, tergantung posisi dan kondisinya.
"Kami hanya tinggal tunggu uangnya saja. Habis lebaran katanya si mau dibayarkan," kata Asril Marzuki saat dihubungi Jumat (25/7/2014).
Asril menjelaskan, selain mendapatkan persetujuan harga dari warga, pihaknya juga mendapatkan beberapa lahan pengembang yang saat ini tengah dalam proses penyerahan untuk fasilitas sosial dan fasilitas umum.
Namun, pihaknya tidak mengetahui kapan akan dilaksanakan proyek pembangunannya lantaran itu merupakan program Dinas Pekerjaan Umum (PU), dan pihaknya hanya sebatas fasilitas pembebasanya saja.
Selama ini, Asril mengakui proyek tersebut kerap terkendala masalah pembebasan lahan. Banyak surat yang tumpang tindih kepemilikannya, belum bersertifikat, hak waris yang tidak ada dan sebagainya kerap menghambat pembebasan lahan itu sendiri.
Untuk itu, sisa 25 lahan kali ini, pihaknya yakin tidak akan ada kendala lagi. "Jadi hanya tinggal pembayaran saja. Kalau sudah rampung ya silahkan dikerjakan," ungkapnya.
Wakil Ketua Panitia Pembebasan Tanah (P2T), Asril Marzuki mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu pembayaran yang dilakukan oleh dinas untuk pembebasan 25 dari 150 lahan yang belum dibebaskan di Jalan Raya Joglo tersebut.
Hingga saat ini, pihaknya tengah menyelesaikan semua pembebasan dan sudah menemui titik kesepakatan harga yakni sekitar Rp3 juta, tergantung posisi dan kondisinya.
"Kami hanya tinggal tunggu uangnya saja. Habis lebaran katanya si mau dibayarkan," kata Asril Marzuki saat dihubungi Jumat (25/7/2014).
Asril menjelaskan, selain mendapatkan persetujuan harga dari warga, pihaknya juga mendapatkan beberapa lahan pengembang yang saat ini tengah dalam proses penyerahan untuk fasilitas sosial dan fasilitas umum.
Namun, pihaknya tidak mengetahui kapan akan dilaksanakan proyek pembangunannya lantaran itu merupakan program Dinas Pekerjaan Umum (PU), dan pihaknya hanya sebatas fasilitas pembebasanya saja.
Selama ini, Asril mengakui proyek tersebut kerap terkendala masalah pembebasan lahan. Banyak surat yang tumpang tindih kepemilikannya, belum bersertifikat, hak waris yang tidak ada dan sebagainya kerap menghambat pembebasan lahan itu sendiri.
Untuk itu, sisa 25 lahan kali ini, pihaknya yakin tidak akan ada kendala lagi. "Jadi hanya tinggal pembayaran saja. Kalau sudah rampung ya silahkan dikerjakan," ungkapnya.
(whb)