Jumlah PMKS di Ibu Kota Menurun Selama Ramadan
A
A
A
JAKARTA - Angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di DKI Jakarta selama bulan Ramadan menurun. Salah satu penyebabnya lantaran, ketatnya pengawasan yang dilakukan petugas dan warga.
Kepala TU Panti Sosial Bina Insani Kedoya Selatan, Ruminto mengatakan berdasarkan data yang dimiliknya selama tiga minggu Ramadan ini, tiga PSBI di Jakarta, yaitu Cengkareng, Kedoya, Jakarta Barat dan Cipayung, Jakarta Timur, mencatat jika PMKS selama Ramadan rata-rata sebanyak 250-300 orang. Angka tersebut lebih kecil dibanding tahun kemarin yang mencapai angka 400-500.
"Menurun disebabkan karena ruang gerak PMKS tidak seperti dulu. Saat ini lebih ketat," kata Ruminto saat dihubungi Selasa (22/7/2014).
Ruminto menjelaskan, saat ini pihak terkait di masing-masing wilayah sangat ketat dalam mengawasi ruang gerak PMKS di setiap titiknya. Selain itu, kesadaran warga untuk memberitahu keberadaan PMKS dan tidak mudah memberi sedekah kepadanya, semakin mengurangi angka PMKS tersebut.
Ratusan PMKS yang mayoritas terdiri dari gelandangan dan pengemis tersebut, lanjut Ruminto tebanyak didapatkan dari daerah Jawa Barat dan disusul Jawa Tengah. Mereka masuk melalui bus-bus kota. "Sudah kami pulangkan sebanyak 130. Sisanya telah dikirim ke panti-panti rehabilitasi khusus PMKS," ungkapnya.
Kepala TU Panti Sosial Bina Insani Kedoya Selatan, Ruminto mengatakan berdasarkan data yang dimiliknya selama tiga minggu Ramadan ini, tiga PSBI di Jakarta, yaitu Cengkareng, Kedoya, Jakarta Barat dan Cipayung, Jakarta Timur, mencatat jika PMKS selama Ramadan rata-rata sebanyak 250-300 orang. Angka tersebut lebih kecil dibanding tahun kemarin yang mencapai angka 400-500.
"Menurun disebabkan karena ruang gerak PMKS tidak seperti dulu. Saat ini lebih ketat," kata Ruminto saat dihubungi Selasa (22/7/2014).
Ruminto menjelaskan, saat ini pihak terkait di masing-masing wilayah sangat ketat dalam mengawasi ruang gerak PMKS di setiap titiknya. Selain itu, kesadaran warga untuk memberitahu keberadaan PMKS dan tidak mudah memberi sedekah kepadanya, semakin mengurangi angka PMKS tersebut.
Ratusan PMKS yang mayoritas terdiri dari gelandangan dan pengemis tersebut, lanjut Ruminto tebanyak didapatkan dari daerah Jawa Barat dan disusul Jawa Tengah. Mereka masuk melalui bus-bus kota. "Sudah kami pulangkan sebanyak 130. Sisanya telah dikirim ke panti-panti rehabilitasi khusus PMKS," ungkapnya.
(whb)