Fenomena Lebaran di Indonesia

Senin, 21 Juli 2014 - 13:56 WIB
Fenomena Lebaran di Indonesia
Fenomena Lebaran di Indonesia
A A A
DEPOK - Pengamat Sosial Budaya dari Universitas Indonesia (UI), Devie Rachmawati menilai, fenomena lebaran di Indonesia sebagai hal menarik.

Karena, di Indonesia, Hari Raya Lebaran bukan hanya sekedar ritual suci keagamaan, namun menjadi ritual budaya masyarakat. Dalam ritual itu terdapat tradisi-tradisi yang terus menerus diwariskan dari generasi ke generasi.

"Misalnya, tradisi silahturahmi kesanak saudara atau pulang kampung bagi masyarakat desa yang mencari peruntungan ke kota," kata Devie, Senin (21/7/2014).

Kemudian, masyarakat ada yang menerjemahkan nilai-nilai kesucian Hari Raya dengan simbol-simbol barang yang baru. Sehingga kemudian membuat tradisi membeli pakaian, sepatu, peralatan di rumah yang baru.

Hal menarik lainnya dari tradisi lebaran di Indonesia adalah ingin menunjukkan simbol kesuksesan para kaum urban ketika pulang kampung.

"Misalnya dengan menggunakan baju baru, perhiasan baru bahkan kendaraan bermotor baru," tukasnya.

Hal ini yang kemudian mendorong terjadi peningkatan pembelian barang-barang primer, sekunder dan tersier di masa ramadhan. Fenomena budaya ini kemudian direspon oleh para pelaku bisnis dengan kemudian menyelenggarakan 'festival' diskon untuk memenuhi dahaga masyarakat untuk 'mensucikan' diri dengan barang-barang baru.

"Dan pelaku bisnis juga berupaya mempermudah konsumen dengan menawarkan cara berutang lewat kredit-kredit yang terlihat menjanjikan," tutup dosen program Vokasi UI itu.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4645 seconds (0.1#10.140)