Tunggakan Biaya Jasa Angkutan Sampah Lunas Sebelum Lebaran
A
A
A
JAKARTA - Belum dibayarkankan biaya jasa pengangkutan sampah oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta ke pengusaha angkutan ditanggapi Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Edningtyas.
Saptastri mengaku akan melunasi semua kewajiban itu sebelum Idul Fitri.
"Kini dalam proses administrasi. Semoga sebelum lebaran dapat dibayarkan," ungkap Saptastri Edningtyas kepada wartawan Minggu (13/7/2014).
Dia menyebutkan, keterlambatan pembayaran jasa pengangkutan sampah terjadi di lima wilayah Ibukota. Selama ini, sampah tersebut diangkut ke Tempat Penampungan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Lebih jauh Saptastri menjelaskan, setiap harinya volume sampah di Jakarta cenderung meningkat. Rata-rata, per hari jumlah sampah yang diproduksi dari masyarakat mencapai 7.000 ton. 5.500 ton di antaranya dibuang ke TPST Bantar Gebang dan sisanya diolah oleh warga menjadi kompos dan dimanfaatkan oleh pemulung. Agar sampah sebanyak itu dapat terangkut, Dinas Kebersihan DKI memerlukan 900 truk sampah.
Sebelumnya, salah seorang pengusaha angkutan sampah yang enggan disebutkan namanya mengeluhkan belum dibayarnya biaya jasa pengangkutan sampah. Menurutnya, setiap bulan Dinas Kebersihan memiliki kontrak dengan perusahaannya untuk membayar jasa angkutan sebesar Rp300 juta. Sementara, semenjak Januari hingga Juni, biaya jasa angkutan itu belum dibayarkan. Padahal, biaya jasa angkutan itu untuk upah karyawan, membeli bahan bakar kendaraan, dan membayar tagihan utang di bank.
Saptastri mengaku akan melunasi semua kewajiban itu sebelum Idul Fitri.
"Kini dalam proses administrasi. Semoga sebelum lebaran dapat dibayarkan," ungkap Saptastri Edningtyas kepada wartawan Minggu (13/7/2014).
Dia menyebutkan, keterlambatan pembayaran jasa pengangkutan sampah terjadi di lima wilayah Ibukota. Selama ini, sampah tersebut diangkut ke Tempat Penampungan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Lebih jauh Saptastri menjelaskan, setiap harinya volume sampah di Jakarta cenderung meningkat. Rata-rata, per hari jumlah sampah yang diproduksi dari masyarakat mencapai 7.000 ton. 5.500 ton di antaranya dibuang ke TPST Bantar Gebang dan sisanya diolah oleh warga menjadi kompos dan dimanfaatkan oleh pemulung. Agar sampah sebanyak itu dapat terangkut, Dinas Kebersihan DKI memerlukan 900 truk sampah.
Sebelumnya, salah seorang pengusaha angkutan sampah yang enggan disebutkan namanya mengeluhkan belum dibayarnya biaya jasa pengangkutan sampah. Menurutnya, setiap bulan Dinas Kebersihan memiliki kontrak dengan perusahaannya untuk membayar jasa angkutan sebesar Rp300 juta. Sementara, semenjak Januari hingga Juni, biaya jasa angkutan itu belum dibayarkan. Padahal, biaya jasa angkutan itu untuk upah karyawan, membeli bahan bakar kendaraan, dan membayar tagihan utang di bank.
(zik)