Ramadan, 7.200 Polisi Berpakaian Preman Disebar
A
A
A
JAKARTA - Menjelang bulan ramadan atau bulan puasa biasanya ditandai dengan meningkatnya aksi kejahatan jalanan. Untuk itu, Polda Metro Jaya menyiapkan 7.200 personel tak berseragam yang disebar dibeberapa titik yang dinilai rawan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno mengatakan, bulan ramadan ini sangat spesial karena ada pemilihan presiden yang dilakukan pada 9 Juli mendatang.
"Tentunya kami sudah siapkan, pasukan tak berseragam sudah kami sebar dibeberapa tempat," katanya saat pemusnahan narkoba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (19/6/2014).
Dia juga telah memerintahkan kepada seluruh Polres diwilayah hukum Polda Metro Jaya untuk meningkatkan jam patroli. Karena, bulan ramadan tentunya akan ada peningkatan kegiatan terutama untuk malam hari.
"Kita upayakan petugas ada setiap saat, sehingga masyarakat akan merasa aman dan kejahatan bisa ditekan," tegasnya.
Ditempat terpisah, Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel menegaskan, Polisi sebagai penegak hukum perlu membangun efek psikologis kewaspadaan di masyarakat, dan juga efek psikologis takut bagi para penjahat.
"Polisi harus show off force, konkretnya, operasi besar-besaran dilakukan sejak sekarang, ketika masih ada beberapa pekan sebelum puasa,” katanya.
Dia menegaskan, operasi akan menunjukkan bahwa polisi dan masyarakat tetap waspada. Kewaspadaan petugas, akan membuat penjahat berpikir lagi untuk melakukan aksinya.
Selain itu, Polisi perlu diingatkan untuk tidak hanya fokus pada pengamanan Pemilu Presiden dan aktivitas politik di sekitarnya.
“Pengamanan Pilpres memang penting dan prestisius. Namun pengamanan keseharian publik, walau tidak prestisius, namun menyangkut kehidupan faktual masyarakat juga penting,” tukasnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno mengatakan, bulan ramadan ini sangat spesial karena ada pemilihan presiden yang dilakukan pada 9 Juli mendatang.
"Tentunya kami sudah siapkan, pasukan tak berseragam sudah kami sebar dibeberapa tempat," katanya saat pemusnahan narkoba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (19/6/2014).
Dia juga telah memerintahkan kepada seluruh Polres diwilayah hukum Polda Metro Jaya untuk meningkatkan jam patroli. Karena, bulan ramadan tentunya akan ada peningkatan kegiatan terutama untuk malam hari.
"Kita upayakan petugas ada setiap saat, sehingga masyarakat akan merasa aman dan kejahatan bisa ditekan," tegasnya.
Ditempat terpisah, Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel menegaskan, Polisi sebagai penegak hukum perlu membangun efek psikologis kewaspadaan di masyarakat, dan juga efek psikologis takut bagi para penjahat.
"Polisi harus show off force, konkretnya, operasi besar-besaran dilakukan sejak sekarang, ketika masih ada beberapa pekan sebelum puasa,” katanya.
Dia menegaskan, operasi akan menunjukkan bahwa polisi dan masyarakat tetap waspada. Kewaspadaan petugas, akan membuat penjahat berpikir lagi untuk melakukan aksinya.
Selain itu, Polisi perlu diingatkan untuk tidak hanya fokus pada pengamanan Pemilu Presiden dan aktivitas politik di sekitarnya.
“Pengamanan Pilpres memang penting dan prestisius. Namun pengamanan keseharian publik, walau tidak prestisius, namun menyangkut kehidupan faktual masyarakat juga penting,” tukasnya.
(ysw)