Tak Terima Adik Dipukuli, Kakak Kena Bacok
A
A
A
DEPOK - Seorang sopir angkot Miniarta 04 di Depok melapor ke Polsek Sukmajaya. Pasalnya, Iqbal (19) sopir angkot itu mengalami pemekulan dari warga kesal dengan angkotnya yang menghalangi mobil Mona, warga sekitar di Jalan Musi, Sukmajaya, Depok masuk ke garasinya.
Monas hendak pulang mengantarkan anaknya dari acara wisuda. Namun, dari arah berlawanan ada angkot yang menghalangi Mona masuk ke dalam rumahnya.
Hingga keduanya terlibat adu mulut. Spontanitas warga yang membela Mona sebagai warga setempat, langsung menarik kerah Iqbal dan memukul wajah Iqbal hingga mulut dan giginya berdarah. Saat kejadian Iqbal ditemani seorang teman perempuan yang duduk disampingnya.
"Saya niat mau balik ke pool, mau pulang, saya pikir memang bisa dua jalur mobilnya, tetapi karena adu mulut lalu ada dua bapak-bapak mukul saya pas masih dalam posisi kemudi setir," katanya di Mapolsek Sukmajaya, Minggu 15 Juni 2014 malam.
Namun, tak terima adiknya dipukul, kakak Iqbal, Tesa yang juga sopir angkot Miniarta langsung mendatangi warga tersebut. Namun tangan Tesa justru terluka disambar golok.
"Saya enggak terima adik saya dipukul, dan tangan saya berdarah kena golok, makanya saya ingin laporkan ke polisi," jelasnya.
Ayah Mona juga meluapkan emosinya dengan ikut menampar wajah Iqbal. Namun, Mona dan Iqbal diminta untuk berdamai dan tidak meneruskan ke jalur hukum saat berada di Polsek Sukmajaya. Sebab jika diteruskan, maka pelaku terancam pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.
"Saya setuju saja berdamai, asalkan pelaku tidak dendam dan keluarga saya tidak terancam, karena memang saya kan perempuan dan repot sedang antar anak tadi, jadi feelingnya enggak dapat pas mau masuk garasi, mobil angkot menghalangi saya masuk, sementara ayah saya ikut kebawa emosi, dan warga hanya spontanitas," ungkapnya.
Kasus tersebut masih ditangani Polsek Sukmajaya. Polisi berupaya untuk memediasi kasus tersebut agar tak dilanjutkan.
Monas hendak pulang mengantarkan anaknya dari acara wisuda. Namun, dari arah berlawanan ada angkot yang menghalangi Mona masuk ke dalam rumahnya.
Hingga keduanya terlibat adu mulut. Spontanitas warga yang membela Mona sebagai warga setempat, langsung menarik kerah Iqbal dan memukul wajah Iqbal hingga mulut dan giginya berdarah. Saat kejadian Iqbal ditemani seorang teman perempuan yang duduk disampingnya.
"Saya niat mau balik ke pool, mau pulang, saya pikir memang bisa dua jalur mobilnya, tetapi karena adu mulut lalu ada dua bapak-bapak mukul saya pas masih dalam posisi kemudi setir," katanya di Mapolsek Sukmajaya, Minggu 15 Juni 2014 malam.
Namun, tak terima adiknya dipukul, kakak Iqbal, Tesa yang juga sopir angkot Miniarta langsung mendatangi warga tersebut. Namun tangan Tesa justru terluka disambar golok.
"Saya enggak terima adik saya dipukul, dan tangan saya berdarah kena golok, makanya saya ingin laporkan ke polisi," jelasnya.
Ayah Mona juga meluapkan emosinya dengan ikut menampar wajah Iqbal. Namun, Mona dan Iqbal diminta untuk berdamai dan tidak meneruskan ke jalur hukum saat berada di Polsek Sukmajaya. Sebab jika diteruskan, maka pelaku terancam pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.
"Saya setuju saja berdamai, asalkan pelaku tidak dendam dan keluarga saya tidak terancam, karena memang saya kan perempuan dan repot sedang antar anak tadi, jadi feelingnya enggak dapat pas mau masuk garasi, mobil angkot menghalangi saya masuk, sementara ayah saya ikut kebawa emosi, dan warga hanya spontanitas," ungkapnya.
Kasus tersebut masih ditangani Polsek Sukmajaya. Polisi berupaya untuk memediasi kasus tersebut agar tak dilanjutkan.
(mhd)