Pengakuan Pembunuh Mahasiswi Kebidanan

Jum'at, 06 Juni 2014 - 13:32 WIB
Pengakuan Pembunuh Mahasiswi Kebidanan
Pengakuan Pembunuh Mahasiswi Kebidanan
A A A
JAKARTA - Setelah terbongkar pembunuhan mahasiswi kebidanan di Ciaracas, Jakarta Timur, tim gabungan Polres Jakarta Timur dan Polsek Ciracas akhirnya berhasil membekuk RS (21) di rumahnya. Berdasarkan pengakuan pelaku, dirinya sempat mempunyai hubungan spesial selama sebulan.

Menurut RS, dirinya sempat menyatakan cinta kepada korban pada bulan Desember 2013. Saat itu, korban belum merespon cinta pelaku karena dinilainya terlalu cepat.

"Bilang perasaan pada bulan 12, tapi tidak langsung diterima karena kata Desi terlalu cepat. Baru pada bulan Mei direspon," terang RS di Mapolsek Ciracas, Jumat (6/6/2014).

Namun belakangan, ternyata diketahui kalau Desi sudah memiliki tunangan. RS sebenarnya ingin meminta kejelasan soal isu tersebut namun malah berakhir tragis.

"Saya sebenarnya mau dengar penjelasannya dia doang, habis dia tidak jujur. Terus pas saya mau cium keningnya dia langsung mundur dan kejedot kena ubin," terangnya.

Entah kenapa, RS langsung kalap begitu korban terjerembab ke lantai. RS berusaha menutupi wajah dan badan korban dengan bantal dan selimut. Desi berusaha berontak dan menendang-nendang agar lepas dari sekapan pelaku.

"Korban sempat bangun dan nonjok saya, sambil bilang apaan sih lo!" ceritanya.

Saat korban berusaha keluar kamar, RS sempat menarik pelaku dibagian gigi depan hingga gigi korban sempat copot.

"Reflek saja nariknya soalnya Desi mau keluar dan berteriak minta tolong," katanya.

Makin panik, RS meraih kabel charger ponsel dan menjerat leher korban. Lama-kelamaan korban lemas dan sudah tidak bergerak lagi.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3697 seconds (0.1#10.140)