Pemuda Pancasila Geruduk Kantor PDAM Bekasi
A
A
A
BEKASI - Ratusan Satuan Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Bekasi menggruduk kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi di Jalan KH Noer Ali, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Kedatangan ratusan anggota PP tersebut meminta agar Dirut PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim segera mundur dari jabatanya. Pasalnya, banyak praktik korupsi di bawah kepemimpinanya.
"PDAM hanya menjadi sapi perah pejabat kleptoriat. Selain itu, dijajaranya banyak terjadi tindak korupsi," kata Koordinator Aksi Aria Dwi Nugraha kepada Sindonews, Kamis (5/6/2014).
Dia juga menuturkan, salah satu tindakan korupsi yang dilakukan Usep adalah kerja sama PDAM dengan PT MOYA yang merupakan bentuk kerja sama koruftif yang tidak memeliki signifikasi dengan perbaikan layanan.
Namun, kerja sama itu mengerogoti keuangan PDAM dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
"Hal ini yang kami pertanyakan, dugaan korupsi terjadi dalam kerja sama itu," ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, temuan korupsi itu berdasarkan LHP BPK RI yang dilakukan PDAM Tirta Bhagasasi terhadap PDAM Patrior sebesar Rp8 miliar. "Hingga kini tidak ditagih ke Tirta Patriot," ujarnya.
Maka itu, kata Aria, pihaknya akan mengaduka kasus tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Kami akan laporkan ke KPK," paparnya.
Kedatangan ratusan anggota PP tersebut meminta agar Dirut PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim segera mundur dari jabatanya. Pasalnya, banyak praktik korupsi di bawah kepemimpinanya.
"PDAM hanya menjadi sapi perah pejabat kleptoriat. Selain itu, dijajaranya banyak terjadi tindak korupsi," kata Koordinator Aksi Aria Dwi Nugraha kepada Sindonews, Kamis (5/6/2014).
Dia juga menuturkan, salah satu tindakan korupsi yang dilakukan Usep adalah kerja sama PDAM dengan PT MOYA yang merupakan bentuk kerja sama koruftif yang tidak memeliki signifikasi dengan perbaikan layanan.
Namun, kerja sama itu mengerogoti keuangan PDAM dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
"Hal ini yang kami pertanyakan, dugaan korupsi terjadi dalam kerja sama itu," ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, temuan korupsi itu berdasarkan LHP BPK RI yang dilakukan PDAM Tirta Bhagasasi terhadap PDAM Patrior sebesar Rp8 miliar. "Hingga kini tidak ditagih ke Tirta Patriot," ujarnya.
Maka itu, kata Aria, pihaknya akan mengaduka kasus tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Kami akan laporkan ke KPK," paparnya.
(mhd)