Sianturi Tewas di Dalam Taksinya
A
A
A
JAKARTA - Nasib nahas dialami pertemuan Sianturi (45), warga kompleks vila mas indah A 13/7 rt 04/18, Perwira, Bekasi, Jawa Barat. Sopir taxi itu tewas di dalam taxinya ketika sedang beristirahat.
Peristiwa itu terjadi, sekira pukul 11.30 WIB, Selasa (27/5/2014). Saat itu, Sianturi yang merupakan pramudi taxi dari Taxiku B 1033 TTB dengan kode nomor mobil JC 833, sedang beistirahat di dalam mobilnya yang terparkir di Jalan Dr Soesilo 1, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Suheli (48), sopir Taksi Bluebird yang sedang mangkal di tempat yang sama, kemudian curiga dengan Sianturi yang tak kunjung bangun sejak tidur pukul 10.00 WIB. Dia pun mendekati Sianturi bersama sopir taksi lainnya.
"Jendela depan kanak kiri kebuka dikit, kendaraan dan AC menyala, saat saya pegang tangannya sudah tidak ada nadi dan dingin," kata Suheli di lokasi kejadian.
Kaget dengan kondisi Sianturi, Suheli bersama teman sesama sopir taksi itu, langsung melaporkannya ke pihak kepolisian. Tidak lama kemudian pihak kepolisian pun datang dan langsung mengecek tempat kejadian serta memasang garis dilarang melintas.
"Itu pull-nya di Cakung, Jakarta Utara. Kami sudah hubungi kok," ungkap Suheli.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Khoiri mengatakan, korban tewas di dalam taksi diduga terkena serangan jantung. Sebab, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayan.
Memang di sekitar jantung korban berkelir biru, diduga serangan jantung. Namun, untuk penyidikan lebih lanjut, pihaknya telah mengamankan saksi dan memeriksa Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Kami sudah mengamankan TKP dan memasang garis dilarang melintas," ungkapnya.
Selain itu, kata Khoiri, pihaknya juga telah menghubungi pihak operator taksi untuk meminta keterangan mengenai kondisi korban serta meminta agar operator menghubungi keluarga korban. Sementara, korban sendiri jasadnya sudah dikirim ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat untuk diautopsi. "Taksi dan dompet korban sudah kami amankan," ujarnya.
Peristiwa itu terjadi, sekira pukul 11.30 WIB, Selasa (27/5/2014). Saat itu, Sianturi yang merupakan pramudi taxi dari Taxiku B 1033 TTB dengan kode nomor mobil JC 833, sedang beistirahat di dalam mobilnya yang terparkir di Jalan Dr Soesilo 1, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Suheli (48), sopir Taksi Bluebird yang sedang mangkal di tempat yang sama, kemudian curiga dengan Sianturi yang tak kunjung bangun sejak tidur pukul 10.00 WIB. Dia pun mendekati Sianturi bersama sopir taksi lainnya.
"Jendela depan kanak kiri kebuka dikit, kendaraan dan AC menyala, saat saya pegang tangannya sudah tidak ada nadi dan dingin," kata Suheli di lokasi kejadian.
Kaget dengan kondisi Sianturi, Suheli bersama teman sesama sopir taksi itu, langsung melaporkannya ke pihak kepolisian. Tidak lama kemudian pihak kepolisian pun datang dan langsung mengecek tempat kejadian serta memasang garis dilarang melintas.
"Itu pull-nya di Cakung, Jakarta Utara. Kami sudah hubungi kok," ungkap Suheli.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Khoiri mengatakan, korban tewas di dalam taksi diduga terkena serangan jantung. Sebab, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayan.
Memang di sekitar jantung korban berkelir biru, diduga serangan jantung. Namun, untuk penyidikan lebih lanjut, pihaknya telah mengamankan saksi dan memeriksa Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Kami sudah mengamankan TKP dan memasang garis dilarang melintas," ungkapnya.
Selain itu, kata Khoiri, pihaknya juga telah menghubungi pihak operator taksi untuk meminta keterangan mengenai kondisi korban serta meminta agar operator menghubungi keluarga korban. Sementara, korban sendiri jasadnya sudah dikirim ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat untuk diautopsi. "Taksi dan dompet korban sudah kami amankan," ujarnya.
(maf)