Ribuan Rumah di Kampung Pulo Terendam Banjir 2 Meter
A
A
A
JAKARTA - Tanpa didahului hujan, tiba-tiba saja kawasan Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur tergenang hingga dua meter. Akibat luapan Kali Ciliwung ini, 3.705 kepala keluarga kebanjiran.
"Sejauh ini tidak ada pengungsian, warga masih bertahan di lantai dua rumahnya," kata Wakil Lurah Kampung Melayu, Nazinudin saat dihubungi Sindonews, Kamis (22/5/2014)
Banjir yang datang ini, lanjutnya, merupakan banjir kiriman dari Bogor. Pada pukul 00.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB, dinihari tadi, hujan deras mengguyur Kawasan Puncak.
Pihaknya sendiri mendapat informasi, saat itu ketinggian air di Bendung Katulampa sudah mencapai 240 centi meter. Informasi tersebut langsung diteruskan ke pengurus RW 02 dan RW 03.
"Air naik ke pemukiman sekitar pukul 05.00 WIB. Awalnya banjir mencapai dua meter tapi kini tinggal satu meteran," terangnya.
Sementara ini, lanjutnya, pihak kelurahan tidak menyediakan lokasi pengungsian. Karena banjir seperti ini sudah biasa dialami warga. Sebagian warga juga menolak berada di pengungsian karena banjir kiriman seperti ini biasanya tak berlangsung lama.
"Tidak ada pengungsian yang dibuat, ya masyarakat sudah biasa yang seperti ini," ujarnya.
Untuk warga yang ditinggal di pinggiran kali Ciliwung sendiri ada dua rukun warga yaitu RW 2 dan RW 3 dan sekitar 3.705 KK yang tinggal disana.
"Yang kami bisa lakukan antisipasi saja ya kalau memang hujan deras seperti kemarin malam ya kita langsung koordinasikan dengan katulampa dan segera beritahu warga kalau air kali Ciliwung naik, dan mereka (warga) sudah terbiasa seperti ini," ujarnya.
"Sejauh ini tidak ada pengungsian, warga masih bertahan di lantai dua rumahnya," kata Wakil Lurah Kampung Melayu, Nazinudin saat dihubungi Sindonews, Kamis (22/5/2014)
Banjir yang datang ini, lanjutnya, merupakan banjir kiriman dari Bogor. Pada pukul 00.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB, dinihari tadi, hujan deras mengguyur Kawasan Puncak.
Pihaknya sendiri mendapat informasi, saat itu ketinggian air di Bendung Katulampa sudah mencapai 240 centi meter. Informasi tersebut langsung diteruskan ke pengurus RW 02 dan RW 03.
"Air naik ke pemukiman sekitar pukul 05.00 WIB. Awalnya banjir mencapai dua meter tapi kini tinggal satu meteran," terangnya.
Sementara ini, lanjutnya, pihak kelurahan tidak menyediakan lokasi pengungsian. Karena banjir seperti ini sudah biasa dialami warga. Sebagian warga juga menolak berada di pengungsian karena banjir kiriman seperti ini biasanya tak berlangsung lama.
"Tidak ada pengungsian yang dibuat, ya masyarakat sudah biasa yang seperti ini," ujarnya.
Untuk warga yang ditinggal di pinggiran kali Ciliwung sendiri ada dua rukun warga yaitu RW 2 dan RW 3 dan sekitar 3.705 KK yang tinggal disana.
"Yang kami bisa lakukan antisipasi saja ya kalau memang hujan deras seperti kemarin malam ya kita langsung koordinasikan dengan katulampa dan segera beritahu warga kalau air kali Ciliwung naik, dan mereka (warga) sudah terbiasa seperti ini," ujarnya.
(ysw)