Proyek MRT ancam keberadaan patung selamat datang
A
A
A
Sindonews.com - Proyek Mass Rapid Transit yang sedang dimulai oleh Pemrpov DKI Jakarta ternyata mengancam keberadaan sejumlah monumen bersejarah. Salahsatunya patung selamat datang di bundaran Hotel Indonesia.
Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengatakan, kondisi Jakarta saat ini sudah berbeda jauh. Sudah seharusnya Pemprov DKI melakukan audit seluruhan monumen, tugu atau patung yang ada di Jakarta.
Pasalnya, menurut Joga, seluruh bangunan yang telah berumur lebih dari 20 tahun harus dipelajari konstruksi dan tingkat keamanannya dan itu sampai sekarang belum pernah dilihat penelitiannya.
"Harus diaudit untuk melihat ketepatan konstruksi bangunannya. Jika pengaruh cuaca sampai penurunan muka tanah DKI jika itu tidak diantisipasi maka indikasinya bisa jatuh," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Kamis (15/5/2014).
Sebagai contoh, Joga menjelaskan Tugu Pancoran yang berada ditengah dan diapit oleh dua jalan layang seharusnya bisa dilihat kembali konstruksi bangunan tersebut. Apakah kondisinya masih stabil atau butuh perbaikan ekstra.
"Itu kan diapit seperti itu, sekarang jalan layangnya saja sudah padat lalu lintas. Getaran yang ditimbulkan dari kendaraan itu sangat mempengaruhi konstruksinya," tegasnya.
Kemudian yang menjadi catatan adalah pembangunan MRT yang dibuat di bawah jalan dan patung-patung yang terkena imbasnya harus diawasi keselamatannya.
"Kembali lagi kan itu di bor dibawah, ada getaran, nah patung-patung yang menurut saya harus diawasi itu patung Selamat Datang di Bundaran HI, patung Sudirman, dan patung pemuda yang ada di bundaran Ratu Plaza. Ini yang harus segera di cek," ujarnya.
Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengatakan, kondisi Jakarta saat ini sudah berbeda jauh. Sudah seharusnya Pemprov DKI melakukan audit seluruhan monumen, tugu atau patung yang ada di Jakarta.
Pasalnya, menurut Joga, seluruh bangunan yang telah berumur lebih dari 20 tahun harus dipelajari konstruksi dan tingkat keamanannya dan itu sampai sekarang belum pernah dilihat penelitiannya.
"Harus diaudit untuk melihat ketepatan konstruksi bangunannya. Jika pengaruh cuaca sampai penurunan muka tanah DKI jika itu tidak diantisipasi maka indikasinya bisa jatuh," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Kamis (15/5/2014).
Sebagai contoh, Joga menjelaskan Tugu Pancoran yang berada ditengah dan diapit oleh dua jalan layang seharusnya bisa dilihat kembali konstruksi bangunan tersebut. Apakah kondisinya masih stabil atau butuh perbaikan ekstra.
"Itu kan diapit seperti itu, sekarang jalan layangnya saja sudah padat lalu lintas. Getaran yang ditimbulkan dari kendaraan itu sangat mempengaruhi konstruksinya," tegasnya.
Kemudian yang menjadi catatan adalah pembangunan MRT yang dibuat di bawah jalan dan patung-patung yang terkena imbasnya harus diawasi keselamatannya.
"Kembali lagi kan itu di bor dibawah, ada getaran, nah patung-patung yang menurut saya harus diawasi itu patung Selamat Datang di Bundaran HI, patung Sudirman, dan patung pemuda yang ada di bundaran Ratu Plaza. Ini yang harus segera di cek," ujarnya.
(ysw)