Sapu Jagat solusi penanganan sampah di Tangerang?
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bekerja sama dengan Lembaga Riset Muda Indonesia (LRMI) menanggulangi sampah menggunakan inovasi teknologi pengolahan sampah CGC Sapu Jagat di TPA Rawa Kucing.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menilai, CGC Sapu Jagat memiliki kemampuan mereduksi sampah dengan kapasitas minimal 30 ton sampai 100 ton sampah sehari untuk setiap unitnya. Alat yang diriset oleh LRMI di TPA Rawa Kucing, tak mengeluarkan polusi asap, suara dan bau.
Tidak hanya bisa membakar sampah, alat ini mampu menghasilan energi terbarukan berupa listrik sampai dengan 100 KWH hingga 1 MWH di setiap titiknya.
"Ini teknologi ramah lingkungan, yang bukan hanya bisa mengatasi sampah tapi juga dapat menghasilkan energi," katanya di Tangerang, Rabu (14/5/2014).
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan Kota Tangerang Ivan Yulianto mengatakan, CGC dapat menghancurkan sampah dalam waktu satu jam dengan suhu 1.000 hingga 8.000 celcius pada level 8 dengan penerapan teknologi pengolahan sampah berbasis teknologi elektro plasma.
"Alat ini bekerja dengan sampah, dengan kata lain bahan bakar untuk mengolahnya ya sampah itu sendiri," tegasnya.
Kepala Bidang Bina Lingkungan Dinas Kebersihan Pertamanan M Taufik Syahzaeni menuturkan, Sapu Jagat ini tak hanya diterapkan di TPA Rawa Kucing saja, tetapi di TPST kecamatan yang ada di Kota Tangerang.
"Untuk di seluruh kecamatan dan TPST dibutuhkan 20 unit CGC dengan kapasitas 50 ton per harinya, dengan demikian pengolahan sampah akan lebih maksimal dengan produksi sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Tangerang yang mencapai 1.000 ton per harinya saat ini," pungkasnya.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menilai, CGC Sapu Jagat memiliki kemampuan mereduksi sampah dengan kapasitas minimal 30 ton sampai 100 ton sampah sehari untuk setiap unitnya. Alat yang diriset oleh LRMI di TPA Rawa Kucing, tak mengeluarkan polusi asap, suara dan bau.
Tidak hanya bisa membakar sampah, alat ini mampu menghasilan energi terbarukan berupa listrik sampai dengan 100 KWH hingga 1 MWH di setiap titiknya.
"Ini teknologi ramah lingkungan, yang bukan hanya bisa mengatasi sampah tapi juga dapat menghasilkan energi," katanya di Tangerang, Rabu (14/5/2014).
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan Kota Tangerang Ivan Yulianto mengatakan, CGC dapat menghancurkan sampah dalam waktu satu jam dengan suhu 1.000 hingga 8.000 celcius pada level 8 dengan penerapan teknologi pengolahan sampah berbasis teknologi elektro plasma.
"Alat ini bekerja dengan sampah, dengan kata lain bahan bakar untuk mengolahnya ya sampah itu sendiri," tegasnya.
Kepala Bidang Bina Lingkungan Dinas Kebersihan Pertamanan M Taufik Syahzaeni menuturkan, Sapu Jagat ini tak hanya diterapkan di TPA Rawa Kucing saja, tetapi di TPST kecamatan yang ada di Kota Tangerang.
"Untuk di seluruh kecamatan dan TPST dibutuhkan 20 unit CGC dengan kapasitas 50 ton per harinya, dengan demikian pengolahan sampah akan lebih maksimal dengan produksi sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Tangerang yang mencapai 1.000 ton per harinya saat ini," pungkasnya.
(mhd)