Proyek sodetan Ciliwung bikin macet Otista

Senin, 12 Mei 2014 - 15:55 WIB
Proyek sodetan Ciliwung...
Proyek sodetan Ciliwung bikin macet Otista
A A A
Sindonews.com - Kemacetan di Jalan Otista III, Jakarta Timur, makin parah setelah ditutup pada Sabtu 10 Mei 2014, untuk menunjang proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT).

Kemacetan terjadi lantara warga tidak tahu mengenai penutupan jalan ini, dan mencoba untuk melanggar rambu pengalihan arus lalu lintas yang diterapkan instansi terkait. Selain itu, tingginya volume kendaraan di wilayah tersebut. Diperparah dengan kendaraan pribadi milik penghuni yang diparkir di sisi jalan.

"Sekarang ini karena jalurnya sempit jalur alternatifnya dibuat satu arah, tapi banyak kendaraan yang melawan arus. Padahal sosialisasi sudah dilakukan sebelumnya," kata Ade There (25), salah seorang warga RT 05/04, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Senin (12/4/2014).

Berdasarkan pantauan SINDO, kemacetan terjadi karena kendaraan milik penghuni yang diparkir di sisi jalan yang menjadi jalur alternatif seperti di Jalan Kebon Nanas Selatan VIII menjadi sempit.

Ade mengatakan, pihak Kelurahan Cipinang Cempedak telah mengimbau warga untuk tidak memarkirkan kendaraannya di sisi jalan.

"Sudah diberitahu dan diimbau oleh kelurahan. Tapi enggak tahu kenapa tetap parkir di sana. Memang sebelumnya yang melewati jalur itu hanya penghuni, tapi sekarang kan bukan cuma kendaraan warga yang lewat jalan itu," tuturnya.

Meski jalanan di sekitar rumahnya bertambah macet, Ade mengaku tak menjadi masalah. Pengalihan lalu lintas ini hanya sementara waktu untuk mendukung proyek yang lebih besar karena dapat meminimalisir dampak banjir di Jakarta.

"Saya pribadi mendukung pembangunan sodetan ini. Saya cuma berharap saling pengertian dan sama-sama taat aturan saja, biar tidak bertambah macet karena sodetan ini kan untuk warga Jakarta juga," ujarnya.

Hal serupa disampaikan warga RT 07/07 Jalan Kebon Nanas Utara, Cipinang Cempedak, Lukman (53). Menurutnya, kemacetan yang saat ini dialaminya untuk kepentingan warga Jakarta. "Kami enggak bisa apa-apa. Kami melihat kepentingan warga karena proyek ini buat mengatasi banjir," katanya.

Lukman menuturkan, sebelum ditutup, Jalan Otista III sudah padat terutama pada pagi dan sore hari. Pada pagi hari, kemacetan terjadi karena tingginya volume kendaraan dari arah Jalan D.I Panjaitan menuju Jalan Otista Raya.

Sebaliknya, menjelang sore hari sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB Jalan Otista III dipadati kendaraan yang melaju dari Jalan Otista III menuju Jalan D.I Panjaitan.

Selain bertambah macet, ditutupnya Jalan Otista III juga menyebabkan omzet para pedagang yang membuka kios, atau toko juga menurun. Hal itu lantaran tidak adanya akses yang menuju lokasi kios mereka.

Ulfa (24), penjual roti Herari, mengatakan, para pembeli kesulitan untuk berkunjung ke kiosnya yang tepat berada di 10 meter dari lokasi pengeboran proyek tersebut.

"Tadi ada pelanggan nelpon, katanya susah masuk ke sini, karena jalan ditutup. Ya saya enggak bisa apa-apa. Akhirnya pelanggan enggak jadi beli," katanya.

Sepanjang hari Sabtu 10 Mei, Ulfa mengaku hanya mampu menjual 60 potong roti. Padahal biasanya, kata Ulfa, dirinya bisa menjual lebih dari 200 potong roti. "Gara-gara jalan menuju toko ditutup, pembelinya enggak ada," keluhnya.

Ulfa hanya berharap proyek pembangunan Sodetan Kali Ciliwung dapat segera diselesaikan.

Seperti diketahui, selama empat bulan Jalan Otista III ditutup untuk umum. Hanya kendaraan penghuni yang diperbolehkan melintas menuju rumah mereka yang berada di sekitar lokasi proyek. Sementara warga dari daerah lain dialihkan ke sejumlah jalan alternatif.

Untuk arus lalu lintas dari Jalan Otista Raya menuju Jalan Otista III dialihkan ke Jalan Kebon Nanas Utara I, Jalan H. Yahya, Jalan Panti Asuhan dan masuk ke Jalan Otista III untuk selanjutnya menuju Jalan D.I Panjaitan.

Sebaliknya untuk kendaraan yang berasal dari Jalan D.I Panjaitan akan dialihkan ke Jalan Kebon Nanas Selatan, Jalan Kebon Nanas Selatan VIII, Jalan Kebon Nanas Selatan II sebelum menuju Jalan Otista Raya.

Penutupan jalan ini dilakukan untuk menunjang pembangunan lubang keluarnya mata bor atau arriving shaft di wilayah RW 02 Cipinang Cempedak yang menjadi titik pertemuan untuk pengeboran bagivan inlet yaitu di Jalan Otista Raya dan outlet di Jalan DI Panjaitan.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0909 seconds (0.1#10.140)