Ahok mengamuk lihat data petugas kebersihan membengkak

Kamis, 08 Mei 2014 - 17:31 WIB
Ahok mengamuk lihat data petugas kebersihan membengkak
Ahok mengamuk lihat data petugas kebersihan membengkak
A A A
Sindonews.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama kembali mengamuk ketika rapat dengan jajaran Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Penyebab mengamuknya Ahok karena data pegawai harian lepas membengkak hingga 300 persen.

Mendapati data tersebut, Ahok langsung mengamuk dan menunjuk-nunjuk seluruh pejabat Dinas Keberishan DKI Jakarta. Tak hanya itu Ahok juga menggebrak meja beberapa kali.

"Dulu Pak Unu (Kadis Kebersihan terdahulu) bilang sama saya 3.500 orang untuk pegawai harian lepas. Saya minta datanya tapi sampai diganti pun tidak ada data masuk ke meja saya," ujar Ahok di ruang rapat Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/5/2014).

Sekarang, lanjutnya, data yang diberikan malah menjadi 10.721 orang. "Ini data darimana?" tanya Ahok kepada Kepala Dinas Kebersihan DKI JAkarta, Saptastri Ediningtyas.

Ahok pun tak bisa menahan sabarnya itu mengebrak meja saat rapat dan dengan nada meninggi. Ahok menduga sejumlah pegawai tersebut merupakan siluman yang baru direkrut dan tidak sesuai dengan persyaratan yang ada.

"Data sebanyak ini jumlahnya ada siluman. Kalau ada yang bilang besok 10.722 orang kita ribut nih. Kalau peraturan ASN (Aparatur Sipil Negara) keluar, saya pecatin semua PNS Jakarta. Kalau datanya ini menipu saya penjarain saja. Kan sekarang kita mau cocokan sama swasta nih," ucapnya dengan nada tinggi.

Ahok semakin curiga dengan data yang diberikan Dinas Kebersihan DKI Jakarta itu, pasalnya data tersebut penuh dengan coretan tangan.

"Mau rapat kok tulisan tangan, coret-coretan begitu. Ibu doktor loh ini, Ibu lebih pintar dari saya. Saya suruh ngitung bukan enggak bisa tapi enggak mau kasih tahu saya," kesalnya.

Ahok pun menguji kesabarannya lagi untuk meminta Dinas Kebersihan untuk menghitung kembali pegawai lepas harian yang berjumlah 10.721 orang tersebut.

"Coret semua kalau ada yang salah, kalau sampai saya yang ke kantor anda, saya bisa jadi KPK loh, berantem saja saya Pak, saya kasih dua minggu dengan sudah ada data yang lengkap. Semua nama, banknya apa, rekening bank, dari Sudin mana, wilayah mana kita bicarakan lagi," tegasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5414 seconds (0.1#10.140)