Pasar Senen kebakaran karena tak dikelola baik

Senin, 05 Mei 2014 - 12:33 WIB
Pasar Senen kebakaran...
Pasar Senen kebakaran karena tak dikelola baik
A A A
Sindonews.com - Sindonews.com - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menilai kebakaran besar yang terjadi di Blok III Pasar Senen, Jakarta Pusat, dikarenakan pengelolaan pasar yang buruk. Pengelolaan pasar buruk juga menyebabkan kebakaran di Pasar Rumput, Manggarai, dan Pasar Tomas, Tanah Abang.

"Tidak terawat baik, kabelnya juga sembarangan. Yang gitu-gitu sebabkan kebakaran," ujar Sekjen APPSI Ngadiran saat dihubungi Sindonews, Minggu 4 Mei kemarin.

Namun Ngadiman tidak mau menuduh siapapun yang bersalah di balik kebakaran. Apalagi menuduh adanya sabotase dalam kebakaran-kebakaran tersebut. "Jangan tuduh menuduh soal sabotase misalkan. Kalau menduga nanti buktinya apa coba? Nanti kalau enggak bisa buktikan, kita 'dikandangin' lagi," ujarnya.

Lagipula, pihak pengelola sudah memberikan penjelasan kebakaran tersebut akibat arus pendek. "Kan alasannya mereka (pengelola) sudah tua bangunannya dan pasti arus pendek terus yang dijadikan alasan," ujarnya.

Berkaca dari kejadian kebakaran di Pasar Proyek Senen maka perlu ada sistem yang benar dari pengelola pasar tersebut. Jika pengelola pasar menerapkan pengelolaan yang profesional dan disiplin maka tidak akan terjadi yang tidak diinginkan.

"Sekarang pedagang kan tahunya kalau boleh asal nyambung listrik kemana-mana. Itu kan (karena) tidak adanya disiplin dari si pengelolanya dong kalau gitu," ujar Ngadiran.

Ngadiran membandingkan pengelolaan pasar milik swasta, pasar moderen Bumi Serpong Damai (BSD) yang dikelola dengan apik. "Kenapa pasar moderen kaya BSD itu bisa dikelola, sementara yang milik pemerintah enggak bisa. Harusnya pengelola membuat aturan tegas. (Tapi) mau gimana tegas, wong kadang suka dilanggar sendiri sama pengelola dan berdampak juga ke pedagangnya," tukas Ngadiran.

Ngadirian melihat pedagang mudah melakukan hal-hal yang tak boleh dilakukan. Misalnya, karena pasar yang terbakar adalah dugaannya selalu korsleting maka tidak disiplin terkait pemasangan listrik itu.

"Siapa yang bertanggung jawab soal itu? PLN? PLN itu orang atasnya tahu, emang enggak masalah. Tapi kan fakta di lapangan mereka gak tahu, mereka (pimpinan) dapat laporan baik-baik saja kan. Nah sekarang siapa yang mau bertanggung jawab?" tanyanya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8001 seconds (0.1#10.140)