Buruh restoran tewas tertabrak kereta api
A
A
A
Sindonews.com - Sini (48), buruh restoran di kawasan Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tewas tertabrak Kereta Api (KA) Jakarta-Tangerang, Kamis (1/5/2014).
Padahal, jalur ganda KA tersebut belum dioperasikan. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 11.30 WIB di bantaran Kereta Api Pesing Koneng, Rt 08/09, Kedoya Utara, Kebon Jeruk.
Saat itu, Sini yang tinggal mengontrak di Rt 09/08 itu berjalan di jembatan bantaran KA hendak menuju kediamannya, sepulang dari rumah putra tunggalnya di kawasan Jelambar, Grogol, Jakarta Barat.
Ketua Rt 12/08, M Jimbo mengatakan, saat kejadian Sini yang merupakan seorang Janda itu terlihat antara melompat ke kali atau tertabrak kereta, saat dirinya melintas di rel jembatan Kali Sekertaris dan mengetahui jika ada kereta jurusan Jakarta menuju Tangerang melintas. "Dia mencoba berlari ke depan sebelum akhirnya tewas tertabrak kereta api dari belakang," kata M Jimbo.
Jimbo menjelaskan, Sini yang pernah mengontrak di wilayahnya itu, merupakan seorang buruh restoran di kawasan Green Garden, Kebon Jeruk. Sini merupakan warga Blora, Jawa Timur. Menurut Jimbo, perlintasan jembatan KA kali sekertaris itu kerap dilintasi para penduduk yang rumahnya di bantaran rel KA Pesing Koneng.
"Iya rel baru itu memang belum dioperasikan. Apalagi kalau sudah dioperasikan, pemukiman warga dibantaran rel ini kan sangat banyak dan kerap beraktifitas di jalur KA," ungkapnya.
Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Slamet yang datang kelokasi mengatakan pihaknya saat ini sudah membawa korban ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat untuk dievakuasi. Menurutnya, kejadian ini merupakan kecelakaan murni.
"Kami meminta warga agar menghindari perlintasan kereta api, terlebih dalam waktu dekat ini jalur ganda akan dioperasikan," ujarnya.
Humas Daop I PT KAI, Agus Komarudin mengatakan kecelakaan tersebut merupakan kesalahan pejalan kaki. Sebab, menurut undang-undang yang ada, masyarakat dilarang melintas di bantaran rel KA. "Kami meminta agar warga lebih memperhatikan peraturan dan hindari jalur perlintasan KA mengingat Mei ini rencananya jalur ganda akan kami operasikan," jelasnya.
Agus mengakui jika nantinya jalur ganda beroperasi dipastikan akan lebih membahayakan warga pemukiman yang ada di bantaran rel, mengingat di bantaran rel perlintasan KA Jakarta-Tangerang mayoritas dijadikan pemukiman penduduk.
Kendati demikian, pihaknya saat ini tengah mensosialisasikan kepada warga yang berada di bantaran rel agar menjauhi perlintasan kereta api ketika jalur ganda mulai beroperasi.
Bahkan, selain itu, pihaknya juga akan berkordinasi dengan pihak terkait untuk memasang pintu perlintasan yang belum terpasang seperti di Duri Kosambi, Cengkareng dan sebagainya. "Satuan kerja Dirjen perkereta apian sedang melakukan persiapan. Segala tekhnis pengoperasian dan rencana operasi jalur ganda juga ada di Dirjen tersebut," tegasnya.
Padahal, jalur ganda KA tersebut belum dioperasikan. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 11.30 WIB di bantaran Kereta Api Pesing Koneng, Rt 08/09, Kedoya Utara, Kebon Jeruk.
Saat itu, Sini yang tinggal mengontrak di Rt 09/08 itu berjalan di jembatan bantaran KA hendak menuju kediamannya, sepulang dari rumah putra tunggalnya di kawasan Jelambar, Grogol, Jakarta Barat.
Ketua Rt 12/08, M Jimbo mengatakan, saat kejadian Sini yang merupakan seorang Janda itu terlihat antara melompat ke kali atau tertabrak kereta, saat dirinya melintas di rel jembatan Kali Sekertaris dan mengetahui jika ada kereta jurusan Jakarta menuju Tangerang melintas. "Dia mencoba berlari ke depan sebelum akhirnya tewas tertabrak kereta api dari belakang," kata M Jimbo.
Jimbo menjelaskan, Sini yang pernah mengontrak di wilayahnya itu, merupakan seorang buruh restoran di kawasan Green Garden, Kebon Jeruk. Sini merupakan warga Blora, Jawa Timur. Menurut Jimbo, perlintasan jembatan KA kali sekertaris itu kerap dilintasi para penduduk yang rumahnya di bantaran rel KA Pesing Koneng.
"Iya rel baru itu memang belum dioperasikan. Apalagi kalau sudah dioperasikan, pemukiman warga dibantaran rel ini kan sangat banyak dan kerap beraktifitas di jalur KA," ungkapnya.
Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Slamet yang datang kelokasi mengatakan pihaknya saat ini sudah membawa korban ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat untuk dievakuasi. Menurutnya, kejadian ini merupakan kecelakaan murni.
"Kami meminta warga agar menghindari perlintasan kereta api, terlebih dalam waktu dekat ini jalur ganda akan dioperasikan," ujarnya.
Humas Daop I PT KAI, Agus Komarudin mengatakan kecelakaan tersebut merupakan kesalahan pejalan kaki. Sebab, menurut undang-undang yang ada, masyarakat dilarang melintas di bantaran rel KA. "Kami meminta agar warga lebih memperhatikan peraturan dan hindari jalur perlintasan KA mengingat Mei ini rencananya jalur ganda akan kami operasikan," jelasnya.
Agus mengakui jika nantinya jalur ganda beroperasi dipastikan akan lebih membahayakan warga pemukiman yang ada di bantaran rel, mengingat di bantaran rel perlintasan KA Jakarta-Tangerang mayoritas dijadikan pemukiman penduduk.
Kendati demikian, pihaknya saat ini tengah mensosialisasikan kepada warga yang berada di bantaran rel agar menjauhi perlintasan kereta api ketika jalur ganda mulai beroperasi.
Bahkan, selain itu, pihaknya juga akan berkordinasi dengan pihak terkait untuk memasang pintu perlintasan yang belum terpasang seperti di Duri Kosambi, Cengkareng dan sebagainya. "Satuan kerja Dirjen perkereta apian sedang melakukan persiapan. Segala tekhnis pengoperasian dan rencana operasi jalur ganda juga ada di Dirjen tersebut," tegasnya.
(maf)