TPS liar di bantaran Sungai Ciliwung diprotes warga
A
A
A
Sindonews.com - Permasalahan sampah di Depok hingga kini belum tertangani dengan baik. Misalnya saja keberadaan tempat pembuangan sampah (TPS) liar di bantaran sungai Ciliwung Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok.
TPS itu berseberangan dengan perumahan warga di kawasan Pondok Cina, Beji, Depok. Warga sekitar mengaku terganggu dengan keberadaan TPS tersebut. Warga mengaku tak kuat dengan bau menyengat dan produksi asap dari pembakaran sampah.
Asih (37) warga RT 003 RW 005 Pondok Cina, Beji mengatakan biasanya asap mulai mengepul pada sore hari. Asap mengepul dari tempat pembuangan sampah yang berada di seberang sungai Ciliwung di Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok.
"Mulai magrib rumah kita udah diserang asap tebal, sesak rasanya," kata Asih, Rabu (30/4/2014).
Akibat asap itu, sekitar 500 warga RT 003 RW 005 terganggu selama tiga jam. Sekira pukul 18.00-21.00 WIB. Bahkan dirinya kerap tidak bisa napas karena asap itu.
"Biasanya sejak magrib saya dan anak-anak mengunci diri di dalam rumah agar asap tidak masuk," ungkapnya.
Rebo (65) warga lainnya berharap pemerintah Kota Depok memperhatikan TPS itu. Selain merusak kesehatan warga, TPS itu juga sudah menyalahi aturan karena berada di garis sepadan sungai Ciliwung. Apalagi, warga Tugu juga kerap membuang sampah ke aliran sungai Ciliwung jika terjadi banjir.
"Kalau hujan dan banjir di masukan ke sungai," katanya.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat setempat Munir Haji Mukri mengatakan, dampak asap sampah itu dirasakan oleh warga di dua RW.
Radius asapnya sampai ratusan meter dari lokasi pembakaran. Warga sudah memprotes keberadaan TPS liar itu karena sudah tidak tahan dengan bau dan asapnya.
Padahal, TPS itu tidak jauh dengan pemukiman Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail di Perumahan Tugu Asri.
"Rumah pak Wali kan ada di belakang (TPS) itu," katanya.
TPS itu berseberangan dengan perumahan warga di kawasan Pondok Cina, Beji, Depok. Warga sekitar mengaku terganggu dengan keberadaan TPS tersebut. Warga mengaku tak kuat dengan bau menyengat dan produksi asap dari pembakaran sampah.
Asih (37) warga RT 003 RW 005 Pondok Cina, Beji mengatakan biasanya asap mulai mengepul pada sore hari. Asap mengepul dari tempat pembuangan sampah yang berada di seberang sungai Ciliwung di Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok.
"Mulai magrib rumah kita udah diserang asap tebal, sesak rasanya," kata Asih, Rabu (30/4/2014).
Akibat asap itu, sekitar 500 warga RT 003 RW 005 terganggu selama tiga jam. Sekira pukul 18.00-21.00 WIB. Bahkan dirinya kerap tidak bisa napas karena asap itu.
"Biasanya sejak magrib saya dan anak-anak mengunci diri di dalam rumah agar asap tidak masuk," ungkapnya.
Rebo (65) warga lainnya berharap pemerintah Kota Depok memperhatikan TPS itu. Selain merusak kesehatan warga, TPS itu juga sudah menyalahi aturan karena berada di garis sepadan sungai Ciliwung. Apalagi, warga Tugu juga kerap membuang sampah ke aliran sungai Ciliwung jika terjadi banjir.
"Kalau hujan dan banjir di masukan ke sungai," katanya.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat setempat Munir Haji Mukri mengatakan, dampak asap sampah itu dirasakan oleh warga di dua RW.
Radius asapnya sampai ratusan meter dari lokasi pembakaran. Warga sudah memprotes keberadaan TPS liar itu karena sudah tidak tahan dengan bau dan asapnya.
Padahal, TPS itu tidak jauh dengan pemukiman Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail di Perumahan Tugu Asri.
"Rumah pak Wali kan ada di belakang (TPS) itu," katanya.
(ysw)