Kakak beradik di Tangerang dicabuli sopir angkot
A
A
A
Sindonews.com - Kasus dugaan pencabulan terhadap anak kembali terjadi di Tangerang. Kali ini dua bocah di bawah umur diduga dicabuli oleh tetangganya sendiri di RT 04/02, Panunggangan, Kota Tangerang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kedua korban berinisial M (8), dan R (4), keduanya mengaku sudah dicabuli pria berinisial A, yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir angkot.
M (8), mengaku kepada ibunya, kalau bagian kemaluannya pernah dijamah oleh pria berinisial A tersebut.
"Katanya kemaluannya dipegang, ditusuk pakai jari," ungkap ibu kandung korban, Mila kepada wartawan, Sabtu (26/4/2014).
Ternyata pengakuan M diikuti pengakuan R. Adik M ini juga mengaku pernah diperlakukan hal yang sama, bahkan sang adik malah mengaku pernah mengalami hal lebih dari pelaku.
"Kejadian pastinya saya tidak tahu kapan. Pantas saja mereka pernah mengeluh susah untuk buang air kecil beberapa waktu lalu, sempat sakit dan rewel," terangnya.
M dan R baru memberitahu sang ibu pada Kamis 17 April 2014, pernah diperlakukan tidak senonoh oleh A. Mila pun mengaku sudah melaporkannya ke ketua RT setempat. Bahkan, dirinya pernah dipertemukan oleh A, namun dia membantah sudah melakukan perbuatan biadab itu.
"Saat itu dia membantah. Ya sudah saya bilang, kita lanjutkan saja kasus ini ke kepolisian," ungkapnya.
Mila akhirnya penasaran dan memeriksakan kedua anaknya ke Rumah Sakit (RS). Dari rekam medis yang diterima M anak pertamanya, mengalami memar kemerahan pada dinding kemaluannya.
Sedangkan, R paling parah adalah, anak bungsunya itu sudah mengalami memar bagian dalam kemaluannya itu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kedua korban berinisial M (8), dan R (4), keduanya mengaku sudah dicabuli pria berinisial A, yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir angkot.
M (8), mengaku kepada ibunya, kalau bagian kemaluannya pernah dijamah oleh pria berinisial A tersebut.
"Katanya kemaluannya dipegang, ditusuk pakai jari," ungkap ibu kandung korban, Mila kepada wartawan, Sabtu (26/4/2014).
Ternyata pengakuan M diikuti pengakuan R. Adik M ini juga mengaku pernah diperlakukan hal yang sama, bahkan sang adik malah mengaku pernah mengalami hal lebih dari pelaku.
"Kejadian pastinya saya tidak tahu kapan. Pantas saja mereka pernah mengeluh susah untuk buang air kecil beberapa waktu lalu, sempat sakit dan rewel," terangnya.
M dan R baru memberitahu sang ibu pada Kamis 17 April 2014, pernah diperlakukan tidak senonoh oleh A. Mila pun mengaku sudah melaporkannya ke ketua RT setempat. Bahkan, dirinya pernah dipertemukan oleh A, namun dia membantah sudah melakukan perbuatan biadab itu.
"Saat itu dia membantah. Ya sudah saya bilang, kita lanjutkan saja kasus ini ke kepolisian," ungkapnya.
Mila akhirnya penasaran dan memeriksakan kedua anaknya ke Rumah Sakit (RS). Dari rekam medis yang diterima M anak pertamanya, mengalami memar kemerahan pada dinding kemaluannya.
Sedangkan, R paling parah adalah, anak bungsunya itu sudah mengalami memar bagian dalam kemaluannya itu.
(mhd)