Pemprov ingin MRT selesai serempak
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menginginkan agar pembangunan mass rapid transit (MRT) dapat diselesaikan secara serempak.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa pembangunan MRT yang selatan ke utara meliputi Lebak Bulus-Kampung Bandan sudah dimulai. Untuk jalur timur ke barat dari Cikarang-Bekasi menuju Balaraja, Tangerang diharapkan rampung berbarengan.
"Pak Gubernur kan maunya jangan sampai 2027 tapi kalau bisa disamakan lah biar jadinya selesai sama-sama," ujarnya di Balai Kota, Kamis (24/4/2014).
Untuk melancarkan pembangunan untuk barat timur, Pemprov telah mengundang salah satu 'private' yang pernah membiayai MRT di Korea Selatan, London, dan negara lainnya.
Perusahaan yang diundang adalah Mc Quary, perusahaan sekuritas yang pernah membiayai pembangunan MRT di Korsel. Ahok menjelaskan bahwa kajian diminta kepada perusahaan swasta supaya tidak terlalu menghabiskan banyak uang.
"Kalau kita buat sendiri, banyak konsultan mau buat kajian tanpa resiko. Nanti banyak asumsi membingungkan, menghabiskan uang, bisa nipu kita lagi," ujarnya.
Ahok sendiri mengaku bahwa jika memang kajian sudah ada maka Pemprov akan membuat surat kepada Bappenas dan Kemenhub untuk perizinannya.
"Kami ingin timur barat DKI ambil alih. Nah kita gunakan sistem Public Private Partnership (PPP). Tapi kami minta kemudahan mereka (Pusat) untuk menghubungkan karena dari Balaraja ke Cikarang. Nah ini harus campur tangan pusat enggak mungkin kalau kita sendiri," paparnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa pembangunan MRT yang selatan ke utara meliputi Lebak Bulus-Kampung Bandan sudah dimulai. Untuk jalur timur ke barat dari Cikarang-Bekasi menuju Balaraja, Tangerang diharapkan rampung berbarengan.
"Pak Gubernur kan maunya jangan sampai 2027 tapi kalau bisa disamakan lah biar jadinya selesai sama-sama," ujarnya di Balai Kota, Kamis (24/4/2014).
Untuk melancarkan pembangunan untuk barat timur, Pemprov telah mengundang salah satu 'private' yang pernah membiayai MRT di Korea Selatan, London, dan negara lainnya.
Perusahaan yang diundang adalah Mc Quary, perusahaan sekuritas yang pernah membiayai pembangunan MRT di Korsel. Ahok menjelaskan bahwa kajian diminta kepada perusahaan swasta supaya tidak terlalu menghabiskan banyak uang.
"Kalau kita buat sendiri, banyak konsultan mau buat kajian tanpa resiko. Nanti banyak asumsi membingungkan, menghabiskan uang, bisa nipu kita lagi," ujarnya.
Ahok sendiri mengaku bahwa jika memang kajian sudah ada maka Pemprov akan membuat surat kepada Bappenas dan Kemenhub untuk perizinannya.
"Kami ingin timur barat DKI ambil alih. Nah kita gunakan sistem Public Private Partnership (PPP). Tapi kami minta kemudahan mereka (Pusat) untuk menghubungkan karena dari Balaraja ke Cikarang. Nah ini harus campur tangan pusat enggak mungkin kalau kita sendiri," paparnya.
(ysw)