Komnas PA minta JIS tes pegawai
A
A
A
Sindonews.com - Taman Kanak-kanak (TK) Jakarta International School (JIS), Jakarta Selatan, diminta melakukan tes berkala terhadap para pegawainya selama tiga bulan sekali.
Pemeriksaan berkala ini merupakan buntut dari kasus pelecehan seksual yang dilakukan pegawai outsourcing dari PT ISS di sekolah itu.
"Ya harus tes berkala minimal sekali dalam tiga bulan atau mungkin bisa lebih ketat lagi tesnya itu," kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait kepada wartawan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (16/4/2014).
Kendati demikian, kata dia, tes tersebut tidak hanya dibebankan kepada karyawan dari pihak ISS. Tapi, sambungnya, seluruh elemen terkait seperti petugas kebersihan sekolah, keamanan, kepala sekolah, bahkan guru-guru sekalipun, guru internasional.
"Supaya dengan tes itu, kita bisa lihat ada enggak mereka memiliki indikasi-indikasi jiwa atau sikap pelecehan seksual seperti itu," tandasnya.
Arist sendiri tidak tahu apakah kemudian petugas kebersihan yang berasal dari perusahaan besar tersebut dipekerjakan secara outsourcing atau bukan.
"Masalahnya bukan apakah mereka outsourcing atau bukan, yang pasti penanganan pasca dari kejadian bobrok untuk JIS ini sendiri kedepannya bagaimana? Apalagi mereka ini kan sekolah internasional," keluhnya.
Baca:
Orangtua korban pencabulan disambangi menteri
Pemeriksaan berkala ini merupakan buntut dari kasus pelecehan seksual yang dilakukan pegawai outsourcing dari PT ISS di sekolah itu.
"Ya harus tes berkala minimal sekali dalam tiga bulan atau mungkin bisa lebih ketat lagi tesnya itu," kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait kepada wartawan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (16/4/2014).
Kendati demikian, kata dia, tes tersebut tidak hanya dibebankan kepada karyawan dari pihak ISS. Tapi, sambungnya, seluruh elemen terkait seperti petugas kebersihan sekolah, keamanan, kepala sekolah, bahkan guru-guru sekalipun, guru internasional.
"Supaya dengan tes itu, kita bisa lihat ada enggak mereka memiliki indikasi-indikasi jiwa atau sikap pelecehan seksual seperti itu," tandasnya.
Arist sendiri tidak tahu apakah kemudian petugas kebersihan yang berasal dari perusahaan besar tersebut dipekerjakan secara outsourcing atau bukan.
"Masalahnya bukan apakah mereka outsourcing atau bukan, yang pasti penanganan pasca dari kejadian bobrok untuk JIS ini sendiri kedepannya bagaimana? Apalagi mereka ini kan sekolah internasional," keluhnya.
Baca:
Orangtua korban pencabulan disambangi menteri
(mhd)