Mahasiswa desak KPK tuntaskan kasus busway karatan
A
A
A
Sindonews.com - Sekira 100 massa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Jakarta (GMJ) mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengungkap dugaan korupsi dalam pengadaan bus Transjakarta yang dilakukan oknum di Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Koordinator aksi, Noval mengatakan, pergantian Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta tidak merubah keadaan atau layanan yang lebih baik.
Pengadaan Bus TransJakarta justru menimbulkan masalah baru, karena armada busway dari China sudah berkarat sebelum digunakan.
"Padahal pemerintah telah mengeluarkan dana yang begitu besar untuk mewujudkan TransJakarta. Sayangnya banyak mafia yang bermain dalam proyek dibawah Dinas Perhubungan ini," kata Noval dalam orasinya di Bunderan Hotel Indonesia, Senin (7/4/2014).
Tidak hanya itu pembatalan pembangunan pelabuhan untuk warga di Kabupaten Kepulauan Seribu juga terhenti. Noval mempertanyakan kenapa ini bisa terjadi.
"Belum lagi sejumlah proyek Dishub di DKI Jakarta yang dilaksanakan secara asal-asalan dan kualitas rendah. Tentunya ini banyak merugikan uang rakyat dan negara," tegas Noval.
Atas dasar itu, GMJ kata Noval mendesak agar penegak hukum menangkap semua mafia busway yang terdapat ditubuh TransJakarta.
"Kami juga meminta agar proyek pengadaan busway di Jakarta dihentikan, karena hanya merugikan masyarakat Jakarta. Meminta kepada KPK, agar segera mengusut tuntas dan mengadili semua mafia busway," tandas Noval.
Dalam aksinya di HI, Massa aksi membawa poster besar berukuran 1x1,5 meter bertuliskan tangkap semua mafia busway dan poster kecil bertuliskan, "Busway Karatan, periksa Jokowi", "Capres Busway Karatan", dan "Rapopo Busway Karatan".
Baca juga:
Kejagung tetapkan 2 pejabat Dishub tersangka korupsi
Kejagung diminta periksa semua pejabat yang terlibat
Koordinator aksi, Noval mengatakan, pergantian Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta tidak merubah keadaan atau layanan yang lebih baik.
Pengadaan Bus TransJakarta justru menimbulkan masalah baru, karena armada busway dari China sudah berkarat sebelum digunakan.
"Padahal pemerintah telah mengeluarkan dana yang begitu besar untuk mewujudkan TransJakarta. Sayangnya banyak mafia yang bermain dalam proyek dibawah Dinas Perhubungan ini," kata Noval dalam orasinya di Bunderan Hotel Indonesia, Senin (7/4/2014).
Tidak hanya itu pembatalan pembangunan pelabuhan untuk warga di Kabupaten Kepulauan Seribu juga terhenti. Noval mempertanyakan kenapa ini bisa terjadi.
"Belum lagi sejumlah proyek Dishub di DKI Jakarta yang dilaksanakan secara asal-asalan dan kualitas rendah. Tentunya ini banyak merugikan uang rakyat dan negara," tegas Noval.
Atas dasar itu, GMJ kata Noval mendesak agar penegak hukum menangkap semua mafia busway yang terdapat ditubuh TransJakarta.
"Kami juga meminta agar proyek pengadaan busway di Jakarta dihentikan, karena hanya merugikan masyarakat Jakarta. Meminta kepada KPK, agar segera mengusut tuntas dan mengadili semua mafia busway," tandas Noval.
Dalam aksinya di HI, Massa aksi membawa poster besar berukuran 1x1,5 meter bertuliskan tangkap semua mafia busway dan poster kecil bertuliskan, "Busway Karatan, periksa Jokowi", "Capres Busway Karatan", dan "Rapopo Busway Karatan".
Baca juga:
Kejagung tetapkan 2 pejabat Dishub tersangka korupsi
Kejagung diminta periksa semua pejabat yang terlibat
(ysw)