PU tunggu dana proyek pelebaran Jalan Joglo cair
A
A
A
Sindonews.com - Mangkraknya proyek pelebaran Jalan Raya Joglo, Jakarta Barat, disebabkan molornya pencairan dana untuk proyek itu. Jika anggarannya sudah cair, proyek itu akan dikerjakan kembali.
Hal itu disampaikan oleh Kasi Perencanaan Jalan Suku Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jakarta Barat Zubaedi. Dia memperkirakan, jika Maret nanti dananya baru turun kemungkinan besar proyek itu akan dikerjakan Juni mendatang, karena akan melakukan lelang lagi selama tiga bulan.
"Kami sudah mengajukan anggaran sebesar Rp10 miliar. Namun itu belum disetujui oleh DPRD dan gubernur, kemungkinan akan dipangkas mengingat tahun ini tahun politik yang dimana anggota DPRD fokus ke ranah politik," kilahnya di Jakarta, Kamis (20/2/2014).
Selain itu, kata Zubaedi, proyek pelebaran jalan yang dilakukan sejak 2009 silam tersebut selalu mengalami kendala di lahan yang belum dibebaskan. Menurutnya, saat ini ada sekitar lima lokasi yang belum dibebaskan.
Maka itu, pada kesempatan ini dia berharap, agar pembebasan lahan cepat diselesaikan sambil menunggu turunya anggaran dan proses lelang.
"Dari tahun ke tahun masalahnya pembebasan lahan. Angarannya pun selalu dikembalikan dan dialokasikan ke proyek lainnya," ungkap Zubaedi yang belum bisa memastikan kapan diselesaikan proyek itu.
Sekadar diketahui, proyek pelebaran Jalan Joglo Raya itu dilakukan sejak 2009 sepanjang 1,4 kilometer. Dimana pada dua jalur jalan masing-masing akan dilebarkan delapan meter.
Sehingga lebar dua jalur jalan tersebut nantinya menjadi 26 meter, hal tersebut dilakukan untuk untuk meminimalisir kemacetan lalu lintas dari Jalan Meruya-Jalan Petukangan ke Jalan Pos Pengumben dan Jalan Kebayoran Lama.
Baca:
Nasib pelebaran Jalan Joglo tak jelas
Hal itu disampaikan oleh Kasi Perencanaan Jalan Suku Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jakarta Barat Zubaedi. Dia memperkirakan, jika Maret nanti dananya baru turun kemungkinan besar proyek itu akan dikerjakan Juni mendatang, karena akan melakukan lelang lagi selama tiga bulan.
"Kami sudah mengajukan anggaran sebesar Rp10 miliar. Namun itu belum disetujui oleh DPRD dan gubernur, kemungkinan akan dipangkas mengingat tahun ini tahun politik yang dimana anggota DPRD fokus ke ranah politik," kilahnya di Jakarta, Kamis (20/2/2014).
Selain itu, kata Zubaedi, proyek pelebaran jalan yang dilakukan sejak 2009 silam tersebut selalu mengalami kendala di lahan yang belum dibebaskan. Menurutnya, saat ini ada sekitar lima lokasi yang belum dibebaskan.
Maka itu, pada kesempatan ini dia berharap, agar pembebasan lahan cepat diselesaikan sambil menunggu turunya anggaran dan proses lelang.
"Dari tahun ke tahun masalahnya pembebasan lahan. Angarannya pun selalu dikembalikan dan dialokasikan ke proyek lainnya," ungkap Zubaedi yang belum bisa memastikan kapan diselesaikan proyek itu.
Sekadar diketahui, proyek pelebaran Jalan Joglo Raya itu dilakukan sejak 2009 sepanjang 1,4 kilometer. Dimana pada dua jalur jalan masing-masing akan dilebarkan delapan meter.
Sehingga lebar dua jalur jalan tersebut nantinya menjadi 26 meter, hal tersebut dilakukan untuk untuk meminimalisir kemacetan lalu lintas dari Jalan Meruya-Jalan Petukangan ke Jalan Pos Pengumben dan Jalan Kebayoran Lama.
Baca:
Nasib pelebaran Jalan Joglo tak jelas
(mhd)