Nasib pelebaran Jalan Joglo tak jelas
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah pengguna Jalan Raya Joglo, Jakarta Barat, menanti penuntasan pelebaran jalan yang dikerjakan sejak 2009 belum juga selesai. Akibatnya, arus jalan di wilayah tersebut semakin parah.
Berdasarkan pantauan di lapangan, pelebaran Jalan Raya Joglo dikerjakan mulai dari Tempat Pemakamana Umum (TPU) Joglo sampai depan PT Copylass. Kendati sudah dikerjakan sejakn 2009 lalu, pelebaran jalan itu baru dilakukan di bidang tanah tertentu.
Bahkan, tanah yang sudah mulai dilebarkan terdapat utilitas tiang listrik dan pepohonan. Sehingga, pengguna jalan seperti pengendara roda dua khususnya roda empat tidak bisa menggunakan jalan yang sudah dilebarkan di bidang tanah tersebut.
Andi Nur Cahyadi (29), warga Ciledug, Tangerang yang setiap hari melintas jalan itu mengatakan, proyek pelebaran Jalan Raya Joglo seperti proyek akal-akalan pemerintah untuk menghabiskan anggaran. Sebab, hampir empat tahun dirinya melintas, proyek pelebaran jalan tak kunjung tuntas.
"Kalau jam sibuk pergi dan pulang kerja, arus lalu lintas di wilayah Joglo sangat parah. Kalau motor masih bisa menyalip melalui jalan yang sudah dilebarkan," kata Andi di atas sepeda motor Honda CB 150 R, Kamis (20/2/2014).
Pria yang bekerja di wilayah Slipi ini berharap, agar proyek pelebaran jalan tersebut segera diselesaikan. Dirinya khawatir, jika proyek tersebut jadi proyek gagal nanti malah dimanfaatkan warga sekitar.
"Jalan yang sudah dilebarkan itu malah menjadi lahan parkir para pemilik usaha di sana. Kalau terus didiamkan, peruntukan jalan lebar akan menjadi tempat parkir," ujarnya.
Selain Andi, Valentino (32), warga setempat mengungkapkan, sebelum dilebarkan jalan itu sudah macet. Maka itu, warga sekitar mendukung proyek pelebaran jalan tersebut. Tetapi, kalau mangkrak seperti ini tentu warga yang dirugikan.
Dia berharap pemerintah sesegera mungkin menuntaskan proyek tersebut. Karena proyek itu sudak berjalan dari empat tahun silam.
"Aktivitas warga juga terganggu karena untuk pergi jarak dekat saja ikut kena macet. Kami berharap agar pemerintah tidak lupa dengan pelebaran jalan mengingat proyek pelebaran jalan tersebut sudah tidak dilakukan sejak Oktober 2013 lalu," jelasnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, pelebaran Jalan Raya Joglo dikerjakan mulai dari Tempat Pemakamana Umum (TPU) Joglo sampai depan PT Copylass. Kendati sudah dikerjakan sejakn 2009 lalu, pelebaran jalan itu baru dilakukan di bidang tanah tertentu.
Bahkan, tanah yang sudah mulai dilebarkan terdapat utilitas tiang listrik dan pepohonan. Sehingga, pengguna jalan seperti pengendara roda dua khususnya roda empat tidak bisa menggunakan jalan yang sudah dilebarkan di bidang tanah tersebut.
Andi Nur Cahyadi (29), warga Ciledug, Tangerang yang setiap hari melintas jalan itu mengatakan, proyek pelebaran Jalan Raya Joglo seperti proyek akal-akalan pemerintah untuk menghabiskan anggaran. Sebab, hampir empat tahun dirinya melintas, proyek pelebaran jalan tak kunjung tuntas.
"Kalau jam sibuk pergi dan pulang kerja, arus lalu lintas di wilayah Joglo sangat parah. Kalau motor masih bisa menyalip melalui jalan yang sudah dilebarkan," kata Andi di atas sepeda motor Honda CB 150 R, Kamis (20/2/2014).
Pria yang bekerja di wilayah Slipi ini berharap, agar proyek pelebaran jalan tersebut segera diselesaikan. Dirinya khawatir, jika proyek tersebut jadi proyek gagal nanti malah dimanfaatkan warga sekitar.
"Jalan yang sudah dilebarkan itu malah menjadi lahan parkir para pemilik usaha di sana. Kalau terus didiamkan, peruntukan jalan lebar akan menjadi tempat parkir," ujarnya.
Selain Andi, Valentino (32), warga setempat mengungkapkan, sebelum dilebarkan jalan itu sudah macet. Maka itu, warga sekitar mendukung proyek pelebaran jalan tersebut. Tetapi, kalau mangkrak seperti ini tentu warga yang dirugikan.
Dia berharap pemerintah sesegera mungkin menuntaskan proyek tersebut. Karena proyek itu sudak berjalan dari empat tahun silam.
"Aktivitas warga juga terganggu karena untuk pergi jarak dekat saja ikut kena macet. Kami berharap agar pemerintah tidak lupa dengan pelebaran jalan mengingat proyek pelebaran jalan tersebut sudah tidak dilakukan sejak Oktober 2013 lalu," jelasnya.
(mhd)