Ungkap perusakan pos polisi, Polda libatkan Garnisun
A
A
A
Sindonews.com - Kasus perusakan dua pos polisi di Jakarta diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI. Polda Metro Jaya sendiri melibatkan Garnisun untuk mencari para pelaku yang diketahui berambut cepak.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, ketika terjadi keributan di perempatan Kuningan, Jakarta Selatan. Salah satu dari pria berambut cepak tersebut menyebutkan kalau mereka dari kesatuan tertentu.
"Kami masih telusuri kebenarannya, apakah memang benar mereka dari kesatuan yang disebutkan atau bukan," katanya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (11/2/2014).
Dia melanjutkan, saat keributan selesai karena dilerai. Keduanya juga mengatakan kalau akan datang membawa pasukan.
Selang beberapa jam kemudian datang sekira 20 sepeda motor yang menelusuri jalan dimana kedua pria berambut cepak tersebut berkelahi.
"Jadi, setelah peristiwa itu kami langsung tarik personel lantas dari lapangan. Ternyata benar, mereka datang dengan pasukan dan melakukan penelusuran untuk mencari anggota polisi," jelasnya.
Untuk menyelidiki kasus ini, lanjut Rikwanto, penyidik bekerja sama dengan Garnisun TNI dalam melacak sepeda motor jenis Suzuki Satria berwarna biru yang digunakan oleh dua pria berambut cepak dan mengaku dari kesatuan tertentu tersebut.
"Kita sudah koordinasi dengan Garnisun, mereka memang dilibatkan karena kedua orang itu menyebut nama kesatuan tertentu," jelasnya.
Sementara, sampai saat ini baru lima orang yang diperiksa terkait kasus perusakan, sementara untuk dua anggota Ditlantas Polda Metro Jaya sudah diperiksa terkait pemukulan yang terjadi.
Seperti diketahui, dua pos Polisi Lalu Lintas Trunojuyo dan Pos Polisi Bunderan Senayan dirusak puluhan orang tidak dikenal pada Minggu 9 Februari 2014 sekira pukul 01.20 WIB.
Baca juga:
Puluhan pria cepak sweeping polisi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, ketika terjadi keributan di perempatan Kuningan, Jakarta Selatan. Salah satu dari pria berambut cepak tersebut menyebutkan kalau mereka dari kesatuan tertentu.
"Kami masih telusuri kebenarannya, apakah memang benar mereka dari kesatuan yang disebutkan atau bukan," katanya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (11/2/2014).
Dia melanjutkan, saat keributan selesai karena dilerai. Keduanya juga mengatakan kalau akan datang membawa pasukan.
Selang beberapa jam kemudian datang sekira 20 sepeda motor yang menelusuri jalan dimana kedua pria berambut cepak tersebut berkelahi.
"Jadi, setelah peristiwa itu kami langsung tarik personel lantas dari lapangan. Ternyata benar, mereka datang dengan pasukan dan melakukan penelusuran untuk mencari anggota polisi," jelasnya.
Untuk menyelidiki kasus ini, lanjut Rikwanto, penyidik bekerja sama dengan Garnisun TNI dalam melacak sepeda motor jenis Suzuki Satria berwarna biru yang digunakan oleh dua pria berambut cepak dan mengaku dari kesatuan tertentu tersebut.
"Kita sudah koordinasi dengan Garnisun, mereka memang dilibatkan karena kedua orang itu menyebut nama kesatuan tertentu," jelasnya.
Sementara, sampai saat ini baru lima orang yang diperiksa terkait kasus perusakan, sementara untuk dua anggota Ditlantas Polda Metro Jaya sudah diperiksa terkait pemukulan yang terjadi.
Seperti diketahui, dua pos Polisi Lalu Lintas Trunojuyo dan Pos Polisi Bunderan Senayan dirusak puluhan orang tidak dikenal pada Minggu 9 Februari 2014 sekira pukul 01.20 WIB.
Baca juga:
Puluhan pria cepak sweeping polisi
(ysw)