Kerap beraksi di Jakpus, 2 curanmor ditembak

Sindonews.com - Dua pelaku pencurian kendaraan roda dua di Jakarta Pusat terpaksa ditembak lantaran tidak mengindahkan peringatan petugas Polres dan Polsek Sawah Besar.

Saat itu petugas yang sudah mengintai keduanya berusaha menangkap pelaku ketika berusaha menghidupkan motor Yamaha Mio Soul di kawasan Jalan Pangeran Jayakarta. Polisi terpaksa harus mengejar pelaku lantaran keduanya sempat melarikan diri hingga aksi kejar-kejaran terjadi sebelum kedua pelaku ditembak di kawasan Mangga Dua.
Dua pelaku yakni Sultoni dan Ronald.

Kanit Reskrim Polsek Sawah Besar Iptu Reza Fahlevi menjelaskan,
Sultoni merupakan pemain lama yang juga residivis. Dirinya baru keluar dari Lapas Tangerang empat bulan yang lalu. Dalam melakukan aksinya Sultoni kerap berganti pasangan.

"Bahkan pasangan Sultoni ada yang merupakan oknum petugas yang sudah dipecat dari kesatuannya," ucap Reza di Jakarta, Rabu (5/2/2014).

Selain sepeda motor Honda Vario yang diamankan, polisi juga menyita kunci leter T berikut hanpdone dari tangan pelaku. "Sepeda motor mereka jual pada penadah di Karawang dan Lampung. Kami masih memburu penadah motor hasil curian mereka," tambahnya.

Sebelumnya, petugas Polsek Tanah Abang juga membekuk dua pelaku pencurian kendaraan bermotor bersama seorang penadahnya. Ketiga pelaku Zainul alias Nola (28), Salim (41), dan Hadi alias Black (34), yang berhasil ditangkap di Manggarai, Jakarta Selatan, Senin 3 Februari.

Dari tangan para pelaku didapatkan barang bukti seberupa kunci letter T yang biasa digunakan oleh pelaku.

Tertangkapnya ketiga pelaku bermula dari laporan salah satu korban, Hendrik Febriyanto (19), warga Palmerah, Jakarta Pusat.

Saat itu korban melaporkan adanya motor yang hilang di Jalan Petamburan IV, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Motor korban yang hilang ialah Kawasaki Ninja RR Bernomor Polisi (Nopol) B 3363 BRF yang tengah diparkir di halaman rumahnya.

Mendapati adanya laporan korban tersebut, petugas kemudian membentuk tim khusus memburu para pelaku pencuri motor tersebut. Walhasil, ketiga pelaku berhasil diringkus polisi.

Menurut salah satu pelaku Zainul yang merupakan eksekutor dalam setiap aksinya, mereka tidak menggunakan senjata api atau senjata tajam tetapi hanya menggunakan kunci leter T.

Zaiunul mengatakan, dirinya tertangkap lantaran saat beraksi dia ketahuan oleh warga saat mencongkel motor bersama Imam (32), yang berhasil melarikan diri.

"Teman saya berhasil melarikan diri dan saya tertangkap oleh warga. Kami hanya membutuhkan waktu 30 detik untuk mencuri sebuah sepeda motor. Proses pencongkelan kunci dan gembok sih sebentar, paling hitungan detik. Yang lama hanya memantau situasi sekitarnya saja. Terakhir, motor saya jual ke wilayah Rawasari," terangnya.

Sementara itu Hadi palaku lainnya mengaku, dirinya bersama dua orang temannya yang lain hanya bertugas memantau situasi. Sedangkan motor yang diincar lebih banyak motor Yamaha Jupiter, Vixion, Mio, Ninja dan Satria F.

"Kita juga sering main di lingkar Monas," ungkap pelaku yang rata-rata tinggal di Kalipasir ini.

Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Kus Subiyantoro mengatakan, berdasarkan pengakuan tersangka Z, mereka sudah melakukan berkali-kali aksi ranmor di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.

"Biasanya para pelaku menjual hasil kejahatannya ke penadah khusus dan ke rekan-rekannya yang lain. Mereka juga kerap melakukan pengiriman motor ke Madura melalui jasa ekspedisi barang," ucap Kus kepada wartawan.

Hasil kejahatan pencurian motor, biasanya pelaku menjualnya dengan harga variatif antara Rp2 juta hingga Rp5 juta, tergantung kondisi dan merk motor.

Berdasarkan pengakuan tersangka, hubungan para tersangka dan penadah motor hasil curian yang sudah dikenal lama.

Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman pidana di atas lima tahun penjara.