Atasi banjir, DKI Jakarta dibantu BNPB
Atasi banjir, DKI Jakarta dibantu BNPB
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dianggap belum mampu menangani banjir yang kerap melanda Ibu Kota saat hujan terjadi.
Oleh karena itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif untuk membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penanggulangan banjir.
"BNPB mengoordinasikan potensi nasional untuk memberikan bantuan kepada Pemda DKI Jakarta. Pengungsi harus dipenuhi kebutuhan dasarnya," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya yang diterima wartawan, Selasa (14/1/2014).
Sutopo menerangkan, pihaknya akan mendahulukan masyarakat yang betul-betul membutuhkan bantuan seperti ibu hamil, balita dan lanjut usia (lansia). Karena, kata dia, mereka merupakan yang mudah untuk terjangkit penyakit.
"Kelompok rentan yaitu balita, ibu hamil, lansia, dan penderita cacat harus mendapatkan prioritas. Manfaatkan fasilitas yang ada untuk melayani pengungsi," pungkasnya.
Banjir yang menggenangi 42 kelurahan di Jakarta dan 5.547 pengungsi pada Minggu 12 Januari 2014 menjadi pertimbangan keluarnya siaga darurat. Maka itu, dia juga membeberkan, di Jakarta memiliki 62 titik rawan genangan.
"Hampir 85 persen hujan menjadi aliran permukaan karena masifnya kawasan terbangunnya. Saat ini hanya sekira sembilan persen dari luas Jakarta yang berupa kawasan hijau. Kebutuhan idealnya 30 persen agar daya tampung dan daya dukung lingkungan mampu menyeimbangkan hidroorolaogisnya. Jika sungai dan drainase sudah baik, tidak perlu TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca)," paparnya.
Baca:
Sore ini modifikasi cuaca akan dilakukan
Oleh karena itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif untuk membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penanggulangan banjir.
"BNPB mengoordinasikan potensi nasional untuk memberikan bantuan kepada Pemda DKI Jakarta. Pengungsi harus dipenuhi kebutuhan dasarnya," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya yang diterima wartawan, Selasa (14/1/2014).
Sutopo menerangkan, pihaknya akan mendahulukan masyarakat yang betul-betul membutuhkan bantuan seperti ibu hamil, balita dan lanjut usia (lansia). Karena, kata dia, mereka merupakan yang mudah untuk terjangkit penyakit.
"Kelompok rentan yaitu balita, ibu hamil, lansia, dan penderita cacat harus mendapatkan prioritas. Manfaatkan fasilitas yang ada untuk melayani pengungsi," pungkasnya.
Banjir yang menggenangi 42 kelurahan di Jakarta dan 5.547 pengungsi pada Minggu 12 Januari 2014 menjadi pertimbangan keluarnya siaga darurat. Maka itu, dia juga membeberkan, di Jakarta memiliki 62 titik rawan genangan.
"Hampir 85 persen hujan menjadi aliran permukaan karena masifnya kawasan terbangunnya. Saat ini hanya sekira sembilan persen dari luas Jakarta yang berupa kawasan hijau. Kebutuhan idealnya 30 persen agar daya tampung dan daya dukung lingkungan mampu menyeimbangkan hidroorolaogisnya. Jika sungai dan drainase sudah baik, tidak perlu TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca)," paparnya.
Baca:
Sore ini modifikasi cuaca akan dilakukan
(mhd)
Explore More