Identitas 2 korban banjir Jakarta
A
A
A
Sindonews.com - Banjir kiriman akibat tingginya intensitas hujan dari kawasan hulu Puncak, Bogor, ke Ibu Kota DKI Jakarta, tak hanya membuat ribuan rumah terendam, tapi mengakibatkan dua warga meninggal dunia.
Kepala Seksi Informatika Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, Bambang Surya Putra menjelaskan, dua korban yang meninggal dunia itu atas nama Rudi Samalo (60), warga Bidara Cina, Jatinegara dan Hidayat (60), warga Kampung Melayu, Jakarta Timur.
"Mereka meninggal karena kedinginan. Korban Hidayat sempat kita rujuk ke rumah sakit terdekat, tapi tak tertolong," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (13/1/2013).
Menurut Bambang, penanganan korban banjir sejauh ini tidak menemui kendala berarti di lapangan. Kalau pun ada, hanya sebatas kurangnya koordinasi dengan pihak kelurahan yang tidak melaporkan data pengungsi dengan tepat.
"Data yang dikirimkan tiba-tiba berbeda jauh dengan laporan warga yang telepon kami langsung," ujarnya.
Bambang mengatakan, validasi data jumlah pengungsi dari kelurahan itu sangat dibutuhkan guna memudahkan penanganan tim di lapangan dalam mendistribusikan logistik. "Makanya kita upayakan menjemput bola agar bisa menyisir warga yang logistiknya terlambat," paparnya.
Jokowi: Jakarta akan kembali dapat banjir kiriman
Kepala Seksi Informatika Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, Bambang Surya Putra menjelaskan, dua korban yang meninggal dunia itu atas nama Rudi Samalo (60), warga Bidara Cina, Jatinegara dan Hidayat (60), warga Kampung Melayu, Jakarta Timur.
"Mereka meninggal karena kedinginan. Korban Hidayat sempat kita rujuk ke rumah sakit terdekat, tapi tak tertolong," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (13/1/2013).
Menurut Bambang, penanganan korban banjir sejauh ini tidak menemui kendala berarti di lapangan. Kalau pun ada, hanya sebatas kurangnya koordinasi dengan pihak kelurahan yang tidak melaporkan data pengungsi dengan tepat.
"Data yang dikirimkan tiba-tiba berbeda jauh dengan laporan warga yang telepon kami langsung," ujarnya.
Bambang mengatakan, validasi data jumlah pengungsi dari kelurahan itu sangat dibutuhkan guna memudahkan penanganan tim di lapangan dalam mendistribusikan logistik. "Makanya kita upayakan menjemput bola agar bisa menyisir warga yang logistiknya terlambat," paparnya.
Jokowi: Jakarta akan kembali dapat banjir kiriman
(maf)