Jalur kereta Serpong-Tanah Abang sudah beroperasi
A
A
A
Sindonews.com - Pasca kecelakaan antara kereta Comuterline dengan truk tangki, jalur Serpong-Tanah Abang sempat terhambat dan tidak bisa dilalui kini sudah kembali normal.
Sudah beroperasinya jalur Tanah Abang-Serpong dan sebaliknya karena perbaikan rel di jalur tersebut telah selesai.
"Pukul 11.29 jalur Tanah Abang - Serpong dinyatakan sudah dapat dilalui KRL," kata Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa saat dikonfirmasi, Selasa (10/12/2013).
Pihak PT KAI sendiri hari ini sudah memperbaiki kabel aliran listrik jalur atas yang sempat terputus. Rel kereta yang rusak di beberapa titik pun sudah rampung digantikan dengan rel pengganti.
Meskipun begitu, beberapa petugas masih tetap berada di sekitar lokasi untuk memstikan perlintasan sudah benar-benar kembali normal. Mereka pun sesekali membenahi bebatuan di rel perlintasan.
Pada saat melintas pun, laju kecepatan maksimal kereta masih pada kecepatan 5 kilometer perjam. Hal itu dimaksudkan untuk mengantisipasi kembali anjloknya rel tersebut.
Terhitung sejak diaktifkannya kembali jalur tersebut sejak pagi tadi, sekitar 10 menit terdengar bunyi sirine tanda kereta akan lewat.
Meski begitu, jalur perlintasan belum bisa dilalui kendaraan bermotor. Pengendara harus melewati jalan alternatif untuk menyebranngi rel. Adapun petugas kepolisian masih berjaga-jaga di sekitar lokasi.
Sudah beroperasinya jalur Tanah Abang-Serpong dan sebaliknya karena perbaikan rel di jalur tersebut telah selesai.
"Pukul 11.29 jalur Tanah Abang - Serpong dinyatakan sudah dapat dilalui KRL," kata Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa saat dikonfirmasi, Selasa (10/12/2013).
Pihak PT KAI sendiri hari ini sudah memperbaiki kabel aliran listrik jalur atas yang sempat terputus. Rel kereta yang rusak di beberapa titik pun sudah rampung digantikan dengan rel pengganti.
Meskipun begitu, beberapa petugas masih tetap berada di sekitar lokasi untuk memstikan perlintasan sudah benar-benar kembali normal. Mereka pun sesekali membenahi bebatuan di rel perlintasan.
Pada saat melintas pun, laju kecepatan maksimal kereta masih pada kecepatan 5 kilometer perjam. Hal itu dimaksudkan untuk mengantisipasi kembali anjloknya rel tersebut.
Terhitung sejak diaktifkannya kembali jalur tersebut sejak pagi tadi, sekitar 10 menit terdengar bunyi sirine tanda kereta akan lewat.
Meski begitu, jalur perlintasan belum bisa dilalui kendaraan bermotor. Pengendara harus melewati jalan alternatif untuk menyebranngi rel. Adapun petugas kepolisian masih berjaga-jaga di sekitar lokasi.
(ysw)