Pengendara ketagihan masuk jalur busway
A
A
A
Sindonews.com - Alasan para penyerobot jalur busway tidak berbeda dengan sebelumnya, mereka mengaku masih terburu-buru dan tidak tahan dengan kemacetan di jalur reguler.
Menurut salah satu pelanggar Ibnu (30), dia terpaksa menyerobot karena sudah telat untuk ke kantor. Sementara, jalur reguler sangat padat sehingga sulit bagi dia untuk mengendarai sepeda motornya dengan lancar.
"Saya lihat busway kosong, makanya saya berani masuk karena sudah terburu-buru," katanya saat ditemui di Jalan Otista, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2013).
Dia menuturkan, dirinya mengetahui kalau masuk ke busway melanggar. Namun, karena sudah terbiasa dan tidak pernah ditilang maka dia masuk ke busway. "Saya biasanya emang suka masuk dan tidak pernah ditilang," tegasnya.
Dia juga mengetahui adanya denda maksimal bagi penerobos busway. Saat ditilang, dia hanya bisa pasrah apalagi denda yang diterapkan juga cukup tinggi.
Sementara, pelanggar lainnya Wahyu mengakui, dirinya enggan naik bus Transjakarta karena headwaynya masih sangat lama. "Saya pernah naik, saya nunggu sampai 1 jam baru naik bus," katanya.
Maka itu, kata dia, dirinya lebih memilih naik sepeda motor untuk sarana transportasi ke kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat.
Selain itu, dia juga melihat ada beberapa bus Transjakarta yang terbakar sehingga dia mengaku takut. "Saya sudah lihat langsung busnya kebakar, jadi saya pikir masih banyak busnya yang enggak aman," tegasnya.
Dia menegaskan, dirinya mau pindah ke bus transjakarta tetapi bila memang busnya sudah layak dan nyaman.
Menurut salah satu pelanggar Ibnu (30), dia terpaksa menyerobot karena sudah telat untuk ke kantor. Sementara, jalur reguler sangat padat sehingga sulit bagi dia untuk mengendarai sepeda motornya dengan lancar.
"Saya lihat busway kosong, makanya saya berani masuk karena sudah terburu-buru," katanya saat ditemui di Jalan Otista, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2013).
Dia menuturkan, dirinya mengetahui kalau masuk ke busway melanggar. Namun, karena sudah terbiasa dan tidak pernah ditilang maka dia masuk ke busway. "Saya biasanya emang suka masuk dan tidak pernah ditilang," tegasnya.
Dia juga mengetahui adanya denda maksimal bagi penerobos busway. Saat ditilang, dia hanya bisa pasrah apalagi denda yang diterapkan juga cukup tinggi.
Sementara, pelanggar lainnya Wahyu mengakui, dirinya enggan naik bus Transjakarta karena headwaynya masih sangat lama. "Saya pernah naik, saya nunggu sampai 1 jam baru naik bus," katanya.
Maka itu, kata dia, dirinya lebih memilih naik sepeda motor untuk sarana transportasi ke kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat.
Selain itu, dia juga melihat ada beberapa bus Transjakarta yang terbakar sehingga dia mengaku takut. "Saya sudah lihat langsung busnya kebakar, jadi saya pikir masih banyak busnya yang enggak aman," tegasnya.
Dia menegaskan, dirinya mau pindah ke bus transjakarta tetapi bila memang busnya sudah layak dan nyaman.
(mhd)