Hasil tes urine sopir Kijang negatif
Hasil tes urine sopir Kijang negatif
A
A
A
Sindonews.com - Dari hasil tes urine Dian Komarudin, sopir kijang maut di Jalan Juanda, Depok, Minggu 25 November 2013 pagi dinyatakan negatif mengandung zat adiktif.
Dian mengaku hanya meminum obat sakit kepala dan sakit maag dua jam sebelum menyetir yang mengakibatkan ngantuk.
"Hasilnya negatif. Dia hanya minum obat sakit kepala dan maag saja," kata Kasat Lantas Polresta Depok Kompol Kristanto Yoga, Senin (25/11/2013).
Hingga saat ini, pihaknya masih menggali keterangan dari tersangka. Kepada polisi, Dian sempat beralibi bahwa dirinya kehilangan kendali karena menghindari sebuah gerobak yang ada di depannya.
"Itu keterangan tersangka. Tapi setelah dikroscek di lapangan, saksi mengatakan tidak ada gerobak yang dimaksud tersangka," terangnya.
Kecelakaan pada Minggu pagi itu terjadi sekira kurang dari satu kilometer di dekat ujung Jalan Juanda, Sukmajaya, Depok. Saat itu, Dian melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Depok menuju Jalan Raya Bogor.
Namun, belum sampai keluar dari Jalan Juanda, Dian hilang kendali dan menabrak pembatas jalan. Mobilnya melayang hingga keluar jalur.
Dari arah berlawanan ada dua motor yang tak dapat menghindar. Sehingga kedua pengendara motor itu mengalami luka parah dan meninggal dunia.
Mereka adalah Rukman Santosa, pengendara Vario B 3030 EBM, warga Jalan Saminten IV nomor 95 RT 007/RW 016, Bakti Jaya, Sukma Jaya, Depok Okananto Budi Susilo, pengendara Vario B 3329 TTK warga Jalan Damai RT 14 RW 04, Ciracas, Jakarta Timur.
Kencangnya hantaman antara mobil Dian dengan motor menyebabkan kondisi ketiga kendaraan rusak berat. Dua motor yang menjadi korban kondisinya ringsek.
Sedangkan mobil Dian mengalami rusak di bagian depan. Tiga ban mobilnya bocor serta kaca depan sebelah kanan juga pecah. Beruntung, Dian hanya mengalami luka gores di tangan kanan.
"Korban sempat dibawa ke RS Sentra Medika kemudian dibawa ke RS PMI Bogor," tandasnya.
Baca berita terkait:
Tewaskan 2 orang, sopir Kijang jadi tersangka
Dian mengaku hanya meminum obat sakit kepala dan sakit maag dua jam sebelum menyetir yang mengakibatkan ngantuk.
"Hasilnya negatif. Dia hanya minum obat sakit kepala dan maag saja," kata Kasat Lantas Polresta Depok Kompol Kristanto Yoga, Senin (25/11/2013).
Hingga saat ini, pihaknya masih menggali keterangan dari tersangka. Kepada polisi, Dian sempat beralibi bahwa dirinya kehilangan kendali karena menghindari sebuah gerobak yang ada di depannya.
"Itu keterangan tersangka. Tapi setelah dikroscek di lapangan, saksi mengatakan tidak ada gerobak yang dimaksud tersangka," terangnya.
Kecelakaan pada Minggu pagi itu terjadi sekira kurang dari satu kilometer di dekat ujung Jalan Juanda, Sukmajaya, Depok. Saat itu, Dian melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Depok menuju Jalan Raya Bogor.
Namun, belum sampai keluar dari Jalan Juanda, Dian hilang kendali dan menabrak pembatas jalan. Mobilnya melayang hingga keluar jalur.
Dari arah berlawanan ada dua motor yang tak dapat menghindar. Sehingga kedua pengendara motor itu mengalami luka parah dan meninggal dunia.
Mereka adalah Rukman Santosa, pengendara Vario B 3030 EBM, warga Jalan Saminten IV nomor 95 RT 007/RW 016, Bakti Jaya, Sukma Jaya, Depok Okananto Budi Susilo, pengendara Vario B 3329 TTK warga Jalan Damai RT 14 RW 04, Ciracas, Jakarta Timur.
Kencangnya hantaman antara mobil Dian dengan motor menyebabkan kondisi ketiga kendaraan rusak berat. Dua motor yang menjadi korban kondisinya ringsek.
Sedangkan mobil Dian mengalami rusak di bagian depan. Tiga ban mobilnya bocor serta kaca depan sebelah kanan juga pecah. Beruntung, Dian hanya mengalami luka gores di tangan kanan.
"Korban sempat dibawa ke RS Sentra Medika kemudian dibawa ke RS PMI Bogor," tandasnya.
Baca berita terkait:
Tewaskan 2 orang, sopir Kijang jadi tersangka
(mhd)
Explore More