Sulap Margonda seperti Sudirman, Depok rogoh Rp28 M
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kota Depok terus mengejar program penataan Jalan Margonda sebagai etalase kota sebelum menuju ibu kota Jakarta. Jalan Margonda akan dijadikan sentra bisnis, jasa, dan niaga mirip seperti kawasan Sudirman, Jakarta.
Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, meninjau langsung pelaksanaan penataan Margonda. Saat ini sedang dilakukan pemasangan utility boks serta gorong - gorong atau drainase.
"Kami sudah lakukan sosialisasi sejak akhir 2011. Di Margonda akan semakin layak bisnis di sini, bagi para pebisnis saat ini sudah berpikir bisnis di pinggiran Jakarta, karena tempat dan lahan di Jakarta semakin sempit," katanya di lokasi, Kamis (21/11/2013).
Ia menambahkan dengan adanya drainase yang dikerjakan, tak akan ada lagi genangan di Margonda. "Harus siapkan tali air yang bagus yang sempurna, agar mengalir lancar ke drainase. Air harus langsung masuk," jelasnya.
Nur Mahmudi menambahkan, penataan Margonda dilakukan dua tahap, dengan menelan anggaran hingga Rp28 miliar. Ia mengakui memang nantinya kawasan Margonda akan mirip dengan Sudirman.
"Target jadinya dua tahap, tahap pertama 40-50 persen. Selanjutnya di awal 2014. Iya mirip, tetapi yang jelas bedanya dengan Sudirman, Sudirman enggak ada pedagang jualan, di Margonda ini ada yang jualan dan ada perkantoran. Menjadi sentra kegiatan bisnis dan perkantoran," paparnya.
Hal itu, kata dia, sejalan dengan bisnis jangka panjang Depok sebagai kota niaga dan jasa. Ia mengklaim saat ini sudah banyak perusahaan yang melirik untuk membuka perkantoran di Margonda.
"Sudah banyak yang melirik. PT Adi Karya juga akan membuka office building. Banyak melirik, konsepnya perkantoran bertingkat. Karena di Depok terkait dua ruas jalan tol sudah dibuka, lebih baik tak terpusat menjadi hektik di Jakarta, nanti juga ada trotoarnya," ungkapnya.
Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, meninjau langsung pelaksanaan penataan Margonda. Saat ini sedang dilakukan pemasangan utility boks serta gorong - gorong atau drainase.
"Kami sudah lakukan sosialisasi sejak akhir 2011. Di Margonda akan semakin layak bisnis di sini, bagi para pebisnis saat ini sudah berpikir bisnis di pinggiran Jakarta, karena tempat dan lahan di Jakarta semakin sempit," katanya di lokasi, Kamis (21/11/2013).
Ia menambahkan dengan adanya drainase yang dikerjakan, tak akan ada lagi genangan di Margonda. "Harus siapkan tali air yang bagus yang sempurna, agar mengalir lancar ke drainase. Air harus langsung masuk," jelasnya.
Nur Mahmudi menambahkan, penataan Margonda dilakukan dua tahap, dengan menelan anggaran hingga Rp28 miliar. Ia mengakui memang nantinya kawasan Margonda akan mirip dengan Sudirman.
"Target jadinya dua tahap, tahap pertama 40-50 persen. Selanjutnya di awal 2014. Iya mirip, tetapi yang jelas bedanya dengan Sudirman, Sudirman enggak ada pedagang jualan, di Margonda ini ada yang jualan dan ada perkantoran. Menjadi sentra kegiatan bisnis dan perkantoran," paparnya.
Hal itu, kata dia, sejalan dengan bisnis jangka panjang Depok sebagai kota niaga dan jasa. Ia mengklaim saat ini sudah banyak perusahaan yang melirik untuk membuka perkantoran di Margonda.
"Sudah banyak yang melirik. PT Adi Karya juga akan membuka office building. Banyak melirik, konsepnya perkantoran bertingkat. Karena di Depok terkait dua ruas jalan tol sudah dibuka, lebih baik tak terpusat menjadi hektik di Jakarta, nanti juga ada trotoarnya," ungkapnya.
(rsa)