Festival budaya Kampung Johar Baru semarak

Minggu, 17 November 2013 - 18:35 WIB
Festival budaya Kampung Johar Baru semarak
Festival budaya Kampung Johar Baru semarak
A A A
Sindonews.com - Tabuhan gong dari Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah menjadi penanda dimulainya kemeriahan Festival Budaya Kampung Johar Baru pada Minggu pagi (17/11/2013).

Acara dimulai dengan kegiatan arak-arakan yang diikuti oleh sekitar 800 orang dari komunitas sepeda hias, marching band, parade kostum budaya, lukis tubuh, pagelaran pencak silat, marawis, kesenian angklung, musik gambang kromong, ondel-ondel, dan sejumlah kesenian perwakilan warga empat kelurahan di Johar Baru.

Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa turut meriahkan gelaran budaya yang baru pertama kali diadakan di kecamatan Johar Baru.

Rombongan pawai berjalan sambil menampilkan aksi di sepanjang Jalan Letjen Suprapto. Mulai dari remaja hingga orang dewasa berpartisipasi dalam pawai Festival Budaya Kampung Johar Baru. Tidak hanya itu, sejumlah masyarakat terlihat antusias menghampiri rombongan pawai untuk melihat aksi yang ditampilkan di depan Hotel Grand Cempaka.

Sambil berbelanja dan menikmati panganan yang dijual di lokasi acara, pengunjung pun terhibur dengan adanya panggung musik yang dimeriahkan oleh tari-tarian, teater, dan penampilan band warga Johar Baru. Semuanya tersaji dari warga, dan untuk warga.

Harapan warga untuk menghapus kesan negatif Johar Baru sebagai daerah rawan tawuran bukannya tidak mungkin, pasalnya dengan adanya kegiatan positif dan kreatif semacam ini, muda-mudi Johar Baru memiliki kesempatan untuk unjuk kebolehan.

Daisy I Yasmin, salah satu pendamping dalam pembinaan anak muda di Johar Baru mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian yang akan terus dilakukan pihaknya sampai 2017 mendatang. Selain sebagai tempat penelitian, pihaknya juga memberikan wadah bagi masyarakat Johar Baru mulai dari anak remaja hingga dewasa untuk bisa eksis baik dalam kasil karya seni, keterampilan, musik dan kerajinan tangan.

"Meskipun tidak selalu dengan Festival, kami dari laboratorium sosiolog UI akan melakukan pendampingan hingga 2017," tuturnya.

Daisy melihat, sebenarnya tawuran itu merupakan satu bentuk negosiasi remaja Johar supaya bisa dilihat, mereka saat ini perlu pentas jadi kita fasilitasi itu melalui hal positif seperti festival ini. Ini bagian dari langkah kecil dan trigger (pemicu) dalam pemberdayaan masyarakat," ujarnya

Pemberdayaan masyarakat dalam festival ini tidak hanya terfokus pada anak muda, karena sejumlah Ibu-ibu PKK juga ikut serta memeriahkan stand yang digelar di sekitar kantor kecamatan Johar Baru. "Ibu-ibu PKK bikin ada abon ikan lele, tomat, sawi putih, cabe, semuanya," ucapnya.

Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah mengatakan, melihat antusias warga, cukup menggembirakan, pasalnya warga menjalani kegiatan ini dengan semangat. Dari kegiatan ini terlihat warga saling mendukung.

Saefullah mengatakan, festival dan pawai ini bisa meningkatkan kreativitas warga Johar Baru dan mengurangi konflik antarwarga. Ia berharap, pawai kebudayaan ini bisa dijaga. Menurutnya bukan hal yang mustahil bahwa hasil karya warga Johar Baru bisa dikomersilkan. Seperti yang suka seni mural bisa dikembangkan menjadi pelukis tembok profesional.

"Acara ini untuk kebersamaan warga, supaya masyarakat berkarya jangan sampai ada keributan," ujar Syaefullah

NurHayati, 56, salah satu anggota kelompok tani 'Flamboyan' Johar Baru mengatakan, kegiatan ini merangkul semua elemen masyarakat. Semua ikut dilibatkan, dengan demikian remaja tidak ada yang terfikir untuk melakukan Tawuran. Dirinya menyayangkan mengapa kegiatan ini baru dilaksanakan sekarang.

Sebab menurutnya jika sejak lama ada yang melihat potensi dirinya dan teman-temannya dalam membuat abon tentu akan bisa menjadi penghasilan tersendiri. "Saya senang dengan adanya kegiatan ini, sehingga Johar tidak lagi dianggap sebagai tempatnya tawuran, tapi juga bisa dijadikan tempat berkarya," ujarnya di area bazaar di Kecamatan Johar Baru.

Nur Hayati berharap ke depan acara ini bisa digelar kembali, dengan demikian masyarakat dan nama kampung Johar baru bisa memiliki Identitas dan siri khas tersendiri,"Kalau bisa tiap tahun, biar kita warga Johar Baru punya unggulan," ujarnya.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1882 seconds (0.1#10.140)