Normal, sampah di Kali Manggarai capai 16 ton
A
A
A
Sindonews.com - Permasalahan sampah di Ibu Kota Jakarta menjadi hal yang tidak boleh disepelekan. Karena, jika membuang sampah dilakukan secara sembarangan banyak dampak yang dihasilkan, salah satunya banjir.
Kepala Operator eksavator sampah di Pintu Air Manggarai Agus mengatakan, saat normal petugas bisa mengangkut 15 sampai 16 ton sekali angkut dalam jangka dua minggu.
"Kalau saat normal, biasanya dua tronton sekali angkut bisa 15 sampai 16 ton," kata Agus saat ditemui Sindonews di lokasi, Selasa (5/11/2013).
Ia menambahkan, kebanyakan sampah pada saat musim kemarau adalah sampah rumah tangga yang langsung dibuang ke sungai.
"Belum lagi sampah-sampah kebun seperti kayu, bambu, daun atau sampah kebun warga lainnya," tuturnya.
Pria yang sudah lima tahun bekerja dibangian pengangkutan sampah ini berharap, warga Jakarta khususnya yang ada dibantaran kali, agar tidak langsung membuang sampah dialiran sungai karena memberi dampak pada pendangkalan sungai.
"Masyarakat kita tidak boleh buang langsung sampah ke sungai. Syukur sampai di pintu air dan di angkut. Kalau menumpuk di tengah sungai. Ya, jadi dangkal," pungkasnya.
Kepala Operator eksavator sampah di Pintu Air Manggarai Agus mengatakan, saat normal petugas bisa mengangkut 15 sampai 16 ton sekali angkut dalam jangka dua minggu.
"Kalau saat normal, biasanya dua tronton sekali angkut bisa 15 sampai 16 ton," kata Agus saat ditemui Sindonews di lokasi, Selasa (5/11/2013).
Ia menambahkan, kebanyakan sampah pada saat musim kemarau adalah sampah rumah tangga yang langsung dibuang ke sungai.
"Belum lagi sampah-sampah kebun seperti kayu, bambu, daun atau sampah kebun warga lainnya," tuturnya.
Pria yang sudah lima tahun bekerja dibangian pengangkutan sampah ini berharap, warga Jakarta khususnya yang ada dibantaran kali, agar tidak langsung membuang sampah dialiran sungai karena memberi dampak pada pendangkalan sungai.
"Masyarakat kita tidak boleh buang langsung sampah ke sungai. Syukur sampai di pintu air dan di angkut. Kalau menumpuk di tengah sungai. Ya, jadi dangkal," pungkasnya.
(mhd)