Orang gila meningkat, Depok butuh RS khusus
A
A
A
Sindonews.com - Tingginya kebutuhan hidup tiap hari membuat sejumlah oarng mulai depresi dan berujung pada gangguan mental. Kondisi ini juga terjadi di Kota Depok yang berbatasan langsung dengan Jakarta.
Sayangnya hingga kini, Depok belum bisa menangani pasien gangguan jiawa dengan intens karena kurangnya fasilitas yang dimiliki rumah sakit.
Menurut Psikiater RSUD Depok Diana Papayungan SpKJ mengungkapkan, banyak warga Depok yang mengalami gangguan jiwa. Sayangnya, mereka yang seharusnya bisa ditangani dengan baik di Depok langsung dirujuk ke Rumah Sakit Jiawa (RSJ) Grogol, Jakarta.
"Banyak dari penderita gangguan jiwa di Depok langsung dirujuk ke RSJ. Padahal, di RSUD mampu menanganinya. Kita hanya butuh ruang perawatan sakit jiwa," ujarnya kepada wartawan, Minggu (27/10/2013).
Diana menuturkan, saat ini banyak masyarakat Depok yang mengalami Skizofrenia Paranoia. Penyebabnya Biopsikososial atau komplek dari gen, kejiwaan dan sosial (lingkungan, kemiskinan, masalah hidup).
Hanya saja, masyarakat sangat sedikit yang berobat ke RSUD. Biasanya, dalam satu hari rata-rata hanya 30 pasien atau pengunjung.
"Boleh di bilang, kita masih kekurangan pasien rawat jalan. Sementara, banyak masyarakat yang langsung dirujuk ke RSJ Cilendek-Bogor atau di Grojol-Jakarta," paparnya.
Melihat fenomena ini, Diana menyarankan agar RSUD yang ada di Depok dilengkapi dengan fasilitas rawat inap bagi pasien gangguan jiwa. Langkah ini harus dilakukan agar pengawasan terhadap orang gila bisa lebih maksimal.
"Kita mampu menangani pasien ini dan lebih baik dengan langkah preventif," ujarnya.
Sayangnya hingga kini, Depok belum bisa menangani pasien gangguan jiawa dengan intens karena kurangnya fasilitas yang dimiliki rumah sakit.
Menurut Psikiater RSUD Depok Diana Papayungan SpKJ mengungkapkan, banyak warga Depok yang mengalami gangguan jiwa. Sayangnya, mereka yang seharusnya bisa ditangani dengan baik di Depok langsung dirujuk ke Rumah Sakit Jiawa (RSJ) Grogol, Jakarta.
"Banyak dari penderita gangguan jiwa di Depok langsung dirujuk ke RSJ. Padahal, di RSUD mampu menanganinya. Kita hanya butuh ruang perawatan sakit jiwa," ujarnya kepada wartawan, Minggu (27/10/2013).
Diana menuturkan, saat ini banyak masyarakat Depok yang mengalami Skizofrenia Paranoia. Penyebabnya Biopsikososial atau komplek dari gen, kejiwaan dan sosial (lingkungan, kemiskinan, masalah hidup).
Hanya saja, masyarakat sangat sedikit yang berobat ke RSUD. Biasanya, dalam satu hari rata-rata hanya 30 pasien atau pengunjung.
"Boleh di bilang, kita masih kekurangan pasien rawat jalan. Sementara, banyak masyarakat yang langsung dirujuk ke RSJ Cilendek-Bogor atau di Grojol-Jakarta," paparnya.
Melihat fenomena ini, Diana menyarankan agar RSUD yang ada di Depok dilengkapi dengan fasilitas rawat inap bagi pasien gangguan jiwa. Langkah ini harus dilakukan agar pengawasan terhadap orang gila bisa lebih maksimal.
"Kita mampu menangani pasien ini dan lebih baik dengan langkah preventif," ujarnya.
(ysw)