Data Kemenkes soal angka kematian akibat rokok diragukan

Kamis, 24 Oktober 2013 - 20:36 WIB
Data Kemenkes soal angka kematian akibat rokok diragukan
Data Kemenkes soal angka kematian akibat rokok diragukan
A A A
Sindonews.com - Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyebutkan angka kematian akibat rokok mencapai 200.000 jiwa pertahun diragukan para peneliti. Salah satunya dari Institute for Global Justice (IGI).

"Data kematian akibat tembakau, belum dapat dibuktikan. Kalau data akibat malaria, demam berdarah, gizi buruk dan busung lapar di tanah air bisa dibuktikan," kata peneliti IGI Salamuddin Daeng di Jakarta, Kamis (24/10/2013).

Salamuddin menyebut, angka kematian penduduk justru banyak terjadi karena mahalnya biaya kesehatan di Indonesia yang tidak terjangkau. Mengingat, tak sedikit dari Rumah Sakit (RS) yang menolak pasien kurang mampu. "Semua itu menjadi tugas Kemenkes," ujarnya.

Menurut Salammudin, angka kematian lain yang dapat dihitung setiap tahun misalnya kecelakaan lalu lintas akibat buruknya sistem transportasi. Di luar itu, belum ada penelitian yang menyebutkan rokok menjadi penyebab kematian utama penduduk di Indonesia. "Kematian akibat rokok tidak dapat dibuktikan," tegasnya.

Terkait hal itu, Salamuddin mengimbau, agar Kemenkes fokus pada penyedia tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, pendidikan pangan bergizi dan pembiayaan kesehatan murah dan gratis.

"Tembakau rokok itu masalah pertanian, industri, ketenagakerjaan, perdagangan, ekspor, impor, yang mesti diurusi dengan benar kementerian lain di negara ini," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5341 seconds (0.1#10.140)