Ribuan warga ancam demo Balai Kota Depok
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan warga Pasir Putih Depok mengancam akan melaksanakan demo besar-besaran di Balai Kota Depok, Kamis 17 Oktober 2013 nanti. Lankah tersebut diambil warga karena surat protes terhadap perluasan TPA Cipayung yang dilayangkan warga tak digubris pemerintah.
“Ini kami lakukan lantaran hingga kini surat pernyataan untuk menolak perluasan TPA ke wilayah kami belum juga ditandatangani oleh wali kota, 6.000 orang telah bersiap untuk aksi demo besar-besaran,” ujar Ketua Forum Peduli Lingkungan Sehat (FPLS) Ade Irza, Senin (14/10/2013).
Hal senada juga diungkapkan oleh warga Pasir Putih lainnya Bambang Sutrisno. Mereka saat ini tidak lagi menghendaki adanya sosialisasi, negosiasi, dan kompensasi.
“Menolak sudah harga mati bagi kami seluruh warga Pasir Putih, jadi pemerintah jangan coba-coba menggembosi warga dengan janji-janji manis dan sebagainya,” tukas Bambang.
Ketua RT 02/04, M Isa. Ia menjelaskan ada seseorang yang membeli lahan di lokasi perluasan TPA secara besar-besaran belum lama ini. Rencananya TPA Cipayung yang kondisinya overload, bakal diperluas ke wilayah Pasir Putih seluas enam hektare.
“Beberapa waktu lalu tanah disana tidak laku bahkan dengan harga murah sekali pun Rp 80 ribu per meter. Namun kini ada yang berani dengan harga Rp 100 ribu hingga lebih, ini nanti sumur warga bisa tercemar limbah sampah,” jelasnya.
Penolakan warga tersebut tentunya bukan tanpa alasan, mereka saat ini merasakan tumpukan sampah di wilayah Cipayung saat ini telah menyebar bau hingga ke wilayah Pasir Putih.
Selain itu, mereka khawatir pencemaran air dan udara akan tetap berlanjut. Belum lagi munculnya berbagai ancaman penyakit yang disebarkan oleh lalat.
“Ini kami lakukan lantaran hingga kini surat pernyataan untuk menolak perluasan TPA ke wilayah kami belum juga ditandatangani oleh wali kota, 6.000 orang telah bersiap untuk aksi demo besar-besaran,” ujar Ketua Forum Peduli Lingkungan Sehat (FPLS) Ade Irza, Senin (14/10/2013).
Hal senada juga diungkapkan oleh warga Pasir Putih lainnya Bambang Sutrisno. Mereka saat ini tidak lagi menghendaki adanya sosialisasi, negosiasi, dan kompensasi.
“Menolak sudah harga mati bagi kami seluruh warga Pasir Putih, jadi pemerintah jangan coba-coba menggembosi warga dengan janji-janji manis dan sebagainya,” tukas Bambang.
Ketua RT 02/04, M Isa. Ia menjelaskan ada seseorang yang membeli lahan di lokasi perluasan TPA secara besar-besaran belum lama ini. Rencananya TPA Cipayung yang kondisinya overload, bakal diperluas ke wilayah Pasir Putih seluas enam hektare.
“Beberapa waktu lalu tanah disana tidak laku bahkan dengan harga murah sekali pun Rp 80 ribu per meter. Namun kini ada yang berani dengan harga Rp 100 ribu hingga lebih, ini nanti sumur warga bisa tercemar limbah sampah,” jelasnya.
Penolakan warga tersebut tentunya bukan tanpa alasan, mereka saat ini merasakan tumpukan sampah di wilayah Cipayung saat ini telah menyebar bau hingga ke wilayah Pasir Putih.
Selain itu, mereka khawatir pencemaran air dan udara akan tetap berlanjut. Belum lagi munculnya berbagai ancaman penyakit yang disebarkan oleh lalat.
(ysw)