Pulang kerja, Andika Prasetya tertembak peluru nyasar
A
A
A
Sindonews.com - Seorang karyawan swasta tiba-tiba jatuh tersungkur saat ada balapan liar di depan Hotel Central Jalan Pramuka Raya, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2013).
Karyawan swasta tersebut diidentifikasi bernama Andika Prasetya (19), warga Jalan B Raya No.52 RT 05/9, Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara (Jakut). Andika mengalami tembakan peluru nyasar di punggung kirinya.
Menurut Andika, kejadian tersebut bermula ketika dirinya hendak pulang ke rumah. Ketika melintas di Jalan Raya Pramuka mengarah ke Jalan Ahmad Yani, tiba-tiba dirinya merasa lemas dan ketika diteliti punggungnya berdarah.
"Saya tidak tahu apakah yang nembak itu polisi apa bukan, karena saat itu di lokasi ada balapan liar sedang dibubarkan aparat," ujar korban.
Masih menurut korban, saat kejadian yang berlangsung sekira pukul 01.30 Wib dinihari itu, Andika Prasetya baru pulang kerja mengendari motor matic, melintas di tempat kejadian. Setibanya di dekat Pasar Kaget, ia melihat banyak pembalap liar sedang berhenti. Iapun mengurangi laju kecepatan kendaraannya untuk melewati puluhan pembalap liar dari pinggiran jalan.
Namun betapa kegetnya begitu mendekati di depan hotel, karyawan swasta itu benar-benar tak bisa menghindar bahkan terjebak di kerumunan para pembalap liar. Puluhan petugas sudah menghalau mereka untuk mengusir dari arena tersebut. Namun para pembalap liar itu tak mengubris bahkan terkesan mengejek petugas.
Meski polisi sudah memerintahkan bubar, tapi tetap aja membandel. Petugas yang naik pitam pun akhirnya melepaskan tembakan peringatan ke arah si kelompok pembalap liar tersebut, namun tak digubris.
Melihat suasana memanas, korban terkurung bersama motor di tengah-tengah para pembalap liar itu semakin terkejut ketika mendegar suara letusan senjata api yang tak henti-hentinya.
Kini Andika Prasetya, tidak mengetahui siapa yang menembak karena pada saat kejadian massa ada juga yang melempar batu kepada petugas.
"Waktu itu puluhan pembalap liar ngumpul dan petugas juga sudah ada di TKP, jadi tidak tahu peluru milik siapa," ujar korban, sambil sesekali merintih kesakitan.
Sementara Kasat Rekrim, AKBP Tatan Dirsam Atmaja, ketika dikonfirmasi membenarkan ada kejadian, ketika petugas sedang membubarkan aksi pembalap liar di sepanjang jalanan.
Karyawan swasta tersebut diidentifikasi bernama Andika Prasetya (19), warga Jalan B Raya No.52 RT 05/9, Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara (Jakut). Andika mengalami tembakan peluru nyasar di punggung kirinya.
Menurut Andika, kejadian tersebut bermula ketika dirinya hendak pulang ke rumah. Ketika melintas di Jalan Raya Pramuka mengarah ke Jalan Ahmad Yani, tiba-tiba dirinya merasa lemas dan ketika diteliti punggungnya berdarah.
"Saya tidak tahu apakah yang nembak itu polisi apa bukan, karena saat itu di lokasi ada balapan liar sedang dibubarkan aparat," ujar korban.
Masih menurut korban, saat kejadian yang berlangsung sekira pukul 01.30 Wib dinihari itu, Andika Prasetya baru pulang kerja mengendari motor matic, melintas di tempat kejadian. Setibanya di dekat Pasar Kaget, ia melihat banyak pembalap liar sedang berhenti. Iapun mengurangi laju kecepatan kendaraannya untuk melewati puluhan pembalap liar dari pinggiran jalan.
Namun betapa kegetnya begitu mendekati di depan hotel, karyawan swasta itu benar-benar tak bisa menghindar bahkan terjebak di kerumunan para pembalap liar. Puluhan petugas sudah menghalau mereka untuk mengusir dari arena tersebut. Namun para pembalap liar itu tak mengubris bahkan terkesan mengejek petugas.
Meski polisi sudah memerintahkan bubar, tapi tetap aja membandel. Petugas yang naik pitam pun akhirnya melepaskan tembakan peringatan ke arah si kelompok pembalap liar tersebut, namun tak digubris.
Melihat suasana memanas, korban terkurung bersama motor di tengah-tengah para pembalap liar itu semakin terkejut ketika mendegar suara letusan senjata api yang tak henti-hentinya.
Kini Andika Prasetya, tidak mengetahui siapa yang menembak karena pada saat kejadian massa ada juga yang melempar batu kepada petugas.
"Waktu itu puluhan pembalap liar ngumpul dan petugas juga sudah ada di TKP, jadi tidak tahu peluru milik siapa," ujar korban, sambil sesekali merintih kesakitan.
Sementara Kasat Rekrim, AKBP Tatan Dirsam Atmaja, ketika dikonfirmasi membenarkan ada kejadian, ketika petugas sedang membubarkan aksi pembalap liar di sepanjang jalanan.
(rsa)