Awalnya, keluarga menolak bayinya diotopsi
A
A
A
Sindonews.com - Kematian yang tidak wajar terhadap bayi AA yang meninggal di rumah sakit di Jakarta Timur membuat polisi curiga dan melakukan otopsi.
Kendati awalnya keluarga menolak, akhirnya setelah diberi pengertian akhirnya pihak keluarga menerima agar bayinya diotopsi.
"Kami bawa jenasah anak ini untuk diotopsi karena ada hal yang ganjil dari korban," kata Mulyadi kepada wartawan, Jumat 11 Oktober 2013 malam.
Selain menunggu hasil visum, Mulyadi mengatakan, pihaknya telah memeriksa setidaknya empat orang saksi.
"Berdasar informasi itu, kami lakukan proses penyelidikan, karena kami anggap tida wajar. Bayi itu lahir dengan kondisi sehat, dan masih berusia sembilan bulan," jelasnya.
Dikatakan, pihak keluarga mulanya menolak dilakukan otopsi. Namun, setelah dijelaskan tujuan otopsi, keluarga akhirnya menerima.
Berdasar informasi yang dihimpun, korban diduga mengalami kekerasan seksual karena pada bagian anus dan kemaluannya ditemukan luka tak wajar.
Kendati awalnya keluarga menolak, akhirnya setelah diberi pengertian akhirnya pihak keluarga menerima agar bayinya diotopsi.
"Kami bawa jenasah anak ini untuk diotopsi karena ada hal yang ganjil dari korban," kata Mulyadi kepada wartawan, Jumat 11 Oktober 2013 malam.
Selain menunggu hasil visum, Mulyadi mengatakan, pihaknya telah memeriksa setidaknya empat orang saksi.
"Berdasar informasi itu, kami lakukan proses penyelidikan, karena kami anggap tida wajar. Bayi itu lahir dengan kondisi sehat, dan masih berusia sembilan bulan," jelasnya.
Dikatakan, pihak keluarga mulanya menolak dilakukan otopsi. Namun, setelah dijelaskan tujuan otopsi, keluarga akhirnya menerima.
Berdasar informasi yang dihimpun, korban diduga mengalami kekerasan seksual karena pada bagian anus dan kemaluannya ditemukan luka tak wajar.
(ysw)