Warga Cilodong protes pengeboran oleh perusahaan air minum
A
A
A
Sindonews.com - Warga RW 6 Jalan Kostrad Divisi I Kelurahan Cilodong Kecamatan Cilodong protes terhadap praktek pengeboran air tanah oleh perusahaan air mineral di lingkungan tersebut. Pasalnya, warga kuatir terhadap keberadaan perusahaan itu air tanah warga menjadi surut dan terjadi pencemaran air kali.
Sudarso, salah seorang warga mengatakan, pada awalnya perusahaan tersebut meminta tanda tangan dari warga untuk izin operasional. Dalam permohonan tanda tangan tersebut, perusahaan itu hanya beroperasi sebagai tempat air minuman kemasan saja.
"Warga pun setuju karena itu membuka lapangan kerja juga bagi warga sekitar," kata Sudarso, Rabu (9/10/2013).
Namun sejak bulan Februari 2013, warga menemukan bahwa perusahaan tersebut juga mengambil air tanah. Ada tiang pancang dalam lokasi perusahaan yang digunakan untuk mengebor sumur.
"Warga menemukan tiang untuk pengeboran sumur, alatnya terlihat ke atas kalau dilihat dari belakang pabrik," tandasnya.
Dengan pengeboran tersebut membawa pengaruh pada kualitas air tanah warga di lingkungan tersebut. Sebagian besar warga tersebut memang menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari. Namun saat ini warga sering kesulitan mendapatkan air tanah.
"Kalau pagi masih ada, tapi sore tiba-tiba airnya surut. Ini pun karena masih ada hujan, kalau kemari kami belum tahu," cerita Sudarso.
Saat didatangi, tidak ada pihak perusahaan yang bisa ditemui. Lokasi perusahaan air minum kemasan tersebut tertutup rapat. Perusahaan itu diketahui tak beroperasi sejak empat hari lalu.
"Pimpinan dan staf tidak ada karena pabrik sedang libur sejak empat hari lalu," kata petugas keamanan perusahaan Adi Suryatna.
Sudarso, salah seorang warga mengatakan, pada awalnya perusahaan tersebut meminta tanda tangan dari warga untuk izin operasional. Dalam permohonan tanda tangan tersebut, perusahaan itu hanya beroperasi sebagai tempat air minuman kemasan saja.
"Warga pun setuju karena itu membuka lapangan kerja juga bagi warga sekitar," kata Sudarso, Rabu (9/10/2013).
Namun sejak bulan Februari 2013, warga menemukan bahwa perusahaan tersebut juga mengambil air tanah. Ada tiang pancang dalam lokasi perusahaan yang digunakan untuk mengebor sumur.
"Warga menemukan tiang untuk pengeboran sumur, alatnya terlihat ke atas kalau dilihat dari belakang pabrik," tandasnya.
Dengan pengeboran tersebut membawa pengaruh pada kualitas air tanah warga di lingkungan tersebut. Sebagian besar warga tersebut memang menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari. Namun saat ini warga sering kesulitan mendapatkan air tanah.
"Kalau pagi masih ada, tapi sore tiba-tiba airnya surut. Ini pun karena masih ada hujan, kalau kemari kami belum tahu," cerita Sudarso.
Saat didatangi, tidak ada pihak perusahaan yang bisa ditemui. Lokasi perusahaan air minum kemasan tersebut tertutup rapat. Perusahaan itu diketahui tak beroperasi sejak empat hari lalu.
"Pimpinan dan staf tidak ada karena pabrik sedang libur sejak empat hari lalu," kata petugas keamanan perusahaan Adi Suryatna.
(mhd)