Korban kebakaran Jelambar keluhkan lokasi pengungsian
Korban kebakaran Jelambar keluhkan lokasi pengungsian
A
A
A
Sindonews.com - Warga korban kebakaran Jelambar Barat, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat mengeluhkan banyaknya nyamuk yang menyerang ketika tidur di tempat pengungsian, Gedung Serba Guna Rw10.
Komariah (40), warga Rt12/10 sekaligus korban kebakaran mengaku, tidak bisa tidur tenang semenjak mengungsi di Gedung Serba Guna Rw10 dari kemarin malam.
"Pagi kejadian, malam saya langsung diungsi ke sini. Saya enggak bisa tidur pulas di tempat ini. Panas, banyak nyamuknya," katanya saat ditemui Sindonews, Jumat (4/10/2013).
Wanita asal Tegal, Jawa Tengah ini mengatakan, bantuan makanan dari pemerintah dan swasta sudah sampai di tangan pengungsi sejak awal kebakaran. Namun, warga masih membutuhkan bantuan seragam sekolah dan alat-alat kebutuhan bayi seperti popok dan minyak telon.
"Bantuan makanan sih dapat, nasi atau mie instant. Tapi popok, baju bayi, minyak kayu putih, bedak dan sabun buat bayi, kita belum dapat," ucapnya sedih.
Saat kebakaran berlangsung, Komariah mengatakan sedang tidak berada di rumah, karena masih bekerja di pabrik konveksi. Di kediamannya kala itu hanya ada adik kandung beserta anaknya yang masih berusia lima tahun.
"Di rumah waktu itu cuma ada adik saya, sama anak (saya) yang masih kecil. Saya sama suami lagi sama-sama kerja. Jadi enggak tahu pas kebakaran. Pulang-pulang rumah kontrakan saya sudah hangus," keluhnya.
Dia melanjutkan, seluruh harta benda di rumah kontrakan yang telah dihuninya selama sepuluh tahun itu hampir sebagian besar hangus terbakar. "Saya pulang udah abis. Tv perabotan, segala macem ludes," pungkasnya.
Baca berita terkait:
Lurah: Warga butuh seragam alat sekolah
Kebakaran di Jelambar, 4 warga terluka
Kebakaran pabrik plastik merambat ke pemukiman
Komariah (40), warga Rt12/10 sekaligus korban kebakaran mengaku, tidak bisa tidur tenang semenjak mengungsi di Gedung Serba Guna Rw10 dari kemarin malam.
"Pagi kejadian, malam saya langsung diungsi ke sini. Saya enggak bisa tidur pulas di tempat ini. Panas, banyak nyamuknya," katanya saat ditemui Sindonews, Jumat (4/10/2013).
Wanita asal Tegal, Jawa Tengah ini mengatakan, bantuan makanan dari pemerintah dan swasta sudah sampai di tangan pengungsi sejak awal kebakaran. Namun, warga masih membutuhkan bantuan seragam sekolah dan alat-alat kebutuhan bayi seperti popok dan minyak telon.
"Bantuan makanan sih dapat, nasi atau mie instant. Tapi popok, baju bayi, minyak kayu putih, bedak dan sabun buat bayi, kita belum dapat," ucapnya sedih.
Saat kebakaran berlangsung, Komariah mengatakan sedang tidak berada di rumah, karena masih bekerja di pabrik konveksi. Di kediamannya kala itu hanya ada adik kandung beserta anaknya yang masih berusia lima tahun.
"Di rumah waktu itu cuma ada adik saya, sama anak (saya) yang masih kecil. Saya sama suami lagi sama-sama kerja. Jadi enggak tahu pas kebakaran. Pulang-pulang rumah kontrakan saya sudah hangus," keluhnya.
Dia melanjutkan, seluruh harta benda di rumah kontrakan yang telah dihuninya selama sepuluh tahun itu hampir sebagian besar hangus terbakar. "Saya pulang udah abis. Tv perabotan, segala macem ludes," pungkasnya.
Baca berita terkait:
Lurah: Warga butuh seragam alat sekolah
Kebakaran di Jelambar, 4 warga terluka
Kebakaran pabrik plastik merambat ke pemukiman
(mhd)
Explore More