Sisa warga Waduk Pluit cemas
A
A
A
Sindonews.com - Warga yang masih menempati lahan di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara tengah merasa cemas. Pasalnya, bangunan rumah yang mereka tempati terancam bakal tergusur dalam waktu dekat.
Sumiati (32), warga RT16/19 Waduk Pluit Jakarta Utara, mengaku bingung bila rumah yang ditinggalinya selama puluhan tahun ini nantinya dibongkar.
"Saya bingung nanti mau pindah ke mana kalau rumah ini dibongkar," katanya saat ditemui di lokasi, Minggu (29/9/2013).
Perempuan yang membuka usaha di warung kelontong ini mengatakan telah tinggal di kawasan waduk sejak 1998 bersama suami dan dua orang anaknya. Bangunan seluas 70 meter yang kini ditempatinya itu sendiri disewanya dari seseorang seharga Rp5 juta setahun.
"Saya ngontrak di sini. Rumah yang saya tempati cuma satu kamar, sisanya saya buat warung. Pemilik kontrakan orang Cengkareng, ibu-ibu. Dia jarang datang ke sini," jelasnya.
Sumiati mengakui jika lahan yang ditempatinya tersebut merupakan milik pemerintah. Namun, dirinya beserta keluarga tak sempat berpikiri panjang jika tempat tinggal yang ditempatinya itu bakal bermasalah.
"Saya tahun ini tanah ilegal. Tapi mau gi mana lagi. Kita sekeluarga tinggal di sini waktu waduk masih rawa. Jadi ngerasa kayak udah di kampung sendiri," ujar wanita asal Kebumen Jawa Tengah tersebut.
Baca juga: Warga eks Waduk pluit terlantar di trotoar
Sumiati (32), warga RT16/19 Waduk Pluit Jakarta Utara, mengaku bingung bila rumah yang ditinggalinya selama puluhan tahun ini nantinya dibongkar.
"Saya bingung nanti mau pindah ke mana kalau rumah ini dibongkar," katanya saat ditemui di lokasi, Minggu (29/9/2013).
Perempuan yang membuka usaha di warung kelontong ini mengatakan telah tinggal di kawasan waduk sejak 1998 bersama suami dan dua orang anaknya. Bangunan seluas 70 meter yang kini ditempatinya itu sendiri disewanya dari seseorang seharga Rp5 juta setahun.
"Saya ngontrak di sini. Rumah yang saya tempati cuma satu kamar, sisanya saya buat warung. Pemilik kontrakan orang Cengkareng, ibu-ibu. Dia jarang datang ke sini," jelasnya.
Sumiati mengakui jika lahan yang ditempatinya tersebut merupakan milik pemerintah. Namun, dirinya beserta keluarga tak sempat berpikiri panjang jika tempat tinggal yang ditempatinya itu bakal bermasalah.
"Saya tahun ini tanah ilegal. Tapi mau gi mana lagi. Kita sekeluarga tinggal di sini waktu waduk masih rawa. Jadi ngerasa kayak udah di kampung sendiri," ujar wanita asal Kebumen Jawa Tengah tersebut.
Baca juga: Warga eks Waduk pluit terlantar di trotoar
(ysw)