Dirjen Kebudayaan: Di pasar gelap, harganya fantastis
A
A
A
Sindonews.com - Untuk kedua kalinya, koleksi Museum Nasional atau Museum Gajah, Jakarta Pusat hilang dicuri. Pihak museum sendiri mencurigai keterlibatan orang dalam. Kerugian atas hilangnya benda tersebut sangat fantastis, karena barang tersebut sangat dicari di pasar gelap.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Kacung Marijan menceritakan, keempat koleksi museum diketahui hilang pada Rabu (11 September 2013) pukul 09.00 WIB. Keempat koleksi ini dicuri dari ruang emas arkeologi gedung A lantai 2.
Kacung menjelaskan, pencuri mencongkel pintu kaca lemari (vitrin). Kejadian ini diketahui pada saat pergantian jaga satpam museum.
"Jadi kejadian ini diketahui ketika museum mau dibuka," katanya saat konferensi pers di Museum Nasional, Kamis (12/9/2013).
Kacung menambahkan, tak berapa lama setelah kejadian Kepala Museum Nasional langsung menghubunginya. Keduanya pun melaporkan kasus ini ke Polres Jakarta Pusat yang tengah melakukan penyelidikan.
Dia menduga, pencurian ini melibatkan orang dalam museum. Kacung berharap, polisi cepat memproses kasus ini karena siapapun orang dalam yang terlibat harus bertanggung jawab atas hilangnya keempat koleksi ini.
Ketika ditanya mengenai total kerugian keempat koleksi emas yang hilang itu, Kacung mengaku, pemerintah memang belum punya inventarisasi koleksi dengan nilai harga yang melekat di barang tersebut.
Namun dia menegaskan, keempatnya merupakan koleksi yang tidak ternilai harganya. Bahkan jika keempat koleksi ini jatuh di pasar gelap pun akan banyak kolektor yang mau membelinya dengan harga fantastis.
"Koleksi ini tidak ternilai harganya. Namun mulai tahun depan saya programkan untuk inventarisir semua koleksi berikut nila harganya, " ujarnya.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Kacung Marijan menceritakan, keempat koleksi museum diketahui hilang pada Rabu (11 September 2013) pukul 09.00 WIB. Keempat koleksi ini dicuri dari ruang emas arkeologi gedung A lantai 2.
Kacung menjelaskan, pencuri mencongkel pintu kaca lemari (vitrin). Kejadian ini diketahui pada saat pergantian jaga satpam museum.
"Jadi kejadian ini diketahui ketika museum mau dibuka," katanya saat konferensi pers di Museum Nasional, Kamis (12/9/2013).
Kacung menambahkan, tak berapa lama setelah kejadian Kepala Museum Nasional langsung menghubunginya. Keduanya pun melaporkan kasus ini ke Polres Jakarta Pusat yang tengah melakukan penyelidikan.
Dia menduga, pencurian ini melibatkan orang dalam museum. Kacung berharap, polisi cepat memproses kasus ini karena siapapun orang dalam yang terlibat harus bertanggung jawab atas hilangnya keempat koleksi ini.
Ketika ditanya mengenai total kerugian keempat koleksi emas yang hilang itu, Kacung mengaku, pemerintah memang belum punya inventarisasi koleksi dengan nilai harga yang melekat di barang tersebut.
Namun dia menegaskan, keempatnya merupakan koleksi yang tidak ternilai harganya. Bahkan jika keempat koleksi ini jatuh di pasar gelap pun akan banyak kolektor yang mau membelinya dengan harga fantastis.
"Koleksi ini tidak ternilai harganya. Namun mulai tahun depan saya programkan untuk inventarisir semua koleksi berikut nila harganya, " ujarnya.
(ysw)