Pemohon kartu kuning meningkat, dinas batasi jam pelayanan
A
A
A
Sindonews.com - Membludaknya pemohon pembuatan kartu kuning di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disnakersos) terpaksa memotong jam pelayanan. Semula dinas melayani sejak pukul 08.00-15.00 WIB kini dibatasi hanya pukul 08.00-11.30 WIB. Pasalnya, jumlah pemohon mencapai 500 orang per hari. Namun, dinas hanya mampu melayani 200 kartu saja yang dikeluarkan.
Kasi Penempatan, Perluasan Kerja dan Transmigrasi Disnakersos Kota Depok Isye Widayati mengatakan, pada hari biasa, jumlah pembuat kartu kuning hanya 40 orang saja.
"Kami juga kaget, pemohon setiap hari bisa 500 lebih. Tapi karena enggak bisa dikendalikan dan menunpuk ya kita batasi," kata Isye, Kamis (5/9/2013).
Penumpukan itu terjadi mulai 12 Agustus 2013 karena adanya test Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan pabrik yang menerima karyawan baru. Selain karena banyaknya pemohon, penumpukan itu juga disebabkan keterbasan alat penunjang yang hanya 10 unit komputer saja.
Sehingga kerpa terjadi kerusakan teknis lantaran komputer yang digunakan secara nonstop. Namun, pihaknya tetap harus melayani pemohon sehingga banyak pegawai yang terpaksa lembur hingga malam hari.
Isye menuturkan, para pemohon diharap bersabar lantaran pengrusan tidak dapat selesai dalam waktu sehari seperti biasanya. Sehingga pemohon harus menunggu hingga empat hariu kedepan.
"Paling cepat selasa pekan depan. Karena masih banyak berkas yang menumpuk," ungkapnya.
Isye mengatakan, Dinas sempat ingin menutup sementara pelayanan pembuatan kartu kuning tersebut karena banyaknya yang belum diselesaikan. Namun, lantaran saat ini masyarakat sangat membutuhkan kartu itu untuk melamar pekerjaan penutupan itu tak bisa dilakukan.
Pemohon kartu kuning mulai mengular di depan pelayanan kartu kuning depan Disnakersos pada pukul 07.00 WIB. Semakin siang, antrian semakin panjang hingga mencapai lebih dari 50 meter.
"Kita sebenarnya sudah enggak melayani, tapi enggak bisa juga soalnya kita dibutuhkan," ujarnya.
Muhammad Soleh (18), salah seorang pembuat kartu kuning mengatakan, sudah dua hari mengurus kartu kuning untuk medaftar sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Pada hari sebelumnya, dia gagal mencapai loket karena petugas keburu menutup pelayanan pada pukul 11.30 WIB. "Kemarin saya balik lagi, padahal saya datang pukul 10.00 WIB," katanya.
Pemohon lainnya, Arisky, 22 menambahkan, dirinya memaklumi lamanya pelayanan kartu kuning. Dia sadar saat ini memang sedang musim pelamaran kerja dan CPNS. "Saya sendiri untuk test CPNS," katanya.
Kasi Penempatan, Perluasan Kerja dan Transmigrasi Disnakersos Kota Depok Isye Widayati mengatakan, pada hari biasa, jumlah pembuat kartu kuning hanya 40 orang saja.
"Kami juga kaget, pemohon setiap hari bisa 500 lebih. Tapi karena enggak bisa dikendalikan dan menunpuk ya kita batasi," kata Isye, Kamis (5/9/2013).
Penumpukan itu terjadi mulai 12 Agustus 2013 karena adanya test Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan pabrik yang menerima karyawan baru. Selain karena banyaknya pemohon, penumpukan itu juga disebabkan keterbasan alat penunjang yang hanya 10 unit komputer saja.
Sehingga kerpa terjadi kerusakan teknis lantaran komputer yang digunakan secara nonstop. Namun, pihaknya tetap harus melayani pemohon sehingga banyak pegawai yang terpaksa lembur hingga malam hari.
Isye menuturkan, para pemohon diharap bersabar lantaran pengrusan tidak dapat selesai dalam waktu sehari seperti biasanya. Sehingga pemohon harus menunggu hingga empat hariu kedepan.
"Paling cepat selasa pekan depan. Karena masih banyak berkas yang menumpuk," ungkapnya.
Isye mengatakan, Dinas sempat ingin menutup sementara pelayanan pembuatan kartu kuning tersebut karena banyaknya yang belum diselesaikan. Namun, lantaran saat ini masyarakat sangat membutuhkan kartu itu untuk melamar pekerjaan penutupan itu tak bisa dilakukan.
Pemohon kartu kuning mulai mengular di depan pelayanan kartu kuning depan Disnakersos pada pukul 07.00 WIB. Semakin siang, antrian semakin panjang hingga mencapai lebih dari 50 meter.
"Kita sebenarnya sudah enggak melayani, tapi enggak bisa juga soalnya kita dibutuhkan," ujarnya.
Muhammad Soleh (18), salah seorang pembuat kartu kuning mengatakan, sudah dua hari mengurus kartu kuning untuk medaftar sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Pada hari sebelumnya, dia gagal mencapai loket karena petugas keburu menutup pelayanan pada pukul 11.30 WIB. "Kemarin saya balik lagi, padahal saya datang pukul 10.00 WIB," katanya.
Pemohon lainnya, Arisky, 22 menambahkan, dirinya memaklumi lamanya pelayanan kartu kuning. Dia sadar saat ini memang sedang musim pelamaran kerja dan CPNS. "Saya sendiri untuk test CPNS," katanya.
(mhd)