Terindikasi KKN, Gedung Telkom dilempari telur busuk

Jum'at, 30 Agustus 2013 - 00:00 WIB
Terindikasi KKN, Gedung Telkom dilempari telur busuk
Terindikasi KKN, Gedung Telkom dilempari telur busuk
A A A
Sindonews.com - Ratusan massa yang tergabung dalam Komite Aksi untuk Reformasi dan Demokrasi (KAMERAD) dan Gerakan Rakyat Untuk Keadilan Indonesia (GERAK Indonesia) mendatangi Gedung Telkom di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Mereka mendesak agar Komisaris PT Telkom, Mukhlis Moechtar untuk dicopot dari jabatannya. Selain rangkap jabatan, pemilihan Mukhlis dinilai sarat nepotisme,

Dalam orasinya Koordiantor GERAK Indonesia, Teddy mengatakan Telkom Indonesia sudah dikuasi oleh orang-orang yang dititipkan Hatta Rajasa. Hal ini bermula dari permainan golf di kawasan Jakarta Timur. Dimana ada satu perbincangan untuk mengisi posisi di Telkom dan anak perusahaan Telkom (Telkomsel)

"Setelah pertemuan itu, tidak berapa lama orang yang ada dalam perbincangan di Golf itu, berinisal AY terpilih menjadi Direktur Telkom lewat RUPS, menggantikan Rinaldi Firmansyah," kata Teddy, Kamis (29/8/2013).

Pengangkatan AY kata Teddy penuh konspirasi, karena pasca kepemimpinana AY, seluruh pejabat Direksi peninggalan Rinaldi dibabat habis. Tidak berselang lama, AY juga mengganti Dirut Sarwot Atmosutarno dengan Alex J Sinaga yang merupakan alumni ITB.

"Jadi jelas, siapa dibalik ini semua. ITB Conection, sehingga kami meminta agar BUMN diganti dengan BUMI (Badan Usaha Milik ITB)," tegas Teddy.

Sementara itu, Presedium KAMERAD Haris Pertama mengatakan, pergantian besar-besarn ini disinyalir sarat kepentingan politik. Kondisi Telkom saat ini sudah seperti partai politik.

"Ketuanya Dirut Telkom, Ketua Hariannya Dirut Telkomsel, Sekjennya Rianto tanpa jabatan tapi tim lobby kanan kiri, selain itu ada nama Mukhlis Moechatar Komisaris Telkomsel. Padahal Mukhlis juga menjadi Komisaris Pertamina Gas dan orangnya Hatta Rajasa".

"Kami meminta agar Menteri BUMN, Dahlan Iskan untuk membongkar konspirasi busuk pada PT Telkom yang menjadi alat kepentingan politik," kata Haris.

Tidak hanya itu, Haris pun meminta agar mengevaluasi jabatan Mukhlis Moechtar baik di Komisaris PT Telkomsel maupun Pertamina Gas. "Kenapa mesti rangkap jabatan, padahal masih banyak anak bangsa yang pintar, dan tidak hanya dari ITB," beber Haris.

Haris juga meminta agar Dahlan untuk mengambil tindakan tegas terhadap Mukhlis yang mengabaikan surat edaran Nomor S-375/MBU.Wk/2011 tentang pengurusan dan pengawasan BUMN. Dalam aksinya massa ini pun melemparkan telur busuk ke halaman Gedung Telkom sebagai simbol busuknya jajaran direksi perushaan BUMN itu.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6682 seconds (0.1#10.140)