Ahok bantah tudingan Dani Anwar soal dendam
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah tudingan anggota DPD RI asal DKI Jakarta, Dani Anwar, soal tindakan balas dendam yang berakhir pada penertiban PKL Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Menurutnya hal tersebut tidak beralasan karena semua wilayah Jakarta yang tidak teratur dan melanggar aturan akan ditata oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Makanya saya kira itu terlalu enggak beralasan. Buktinya kita beresin Hayam wuruk, Fatmawati, dan lain-lain. Satu pihak orang merasa kami menipu mereka. Kami tetap melaksanakan perturan," kata pria yang biasa disapa Ahok ini di Balai Kota Jakarta, Rabu (21/8/2013).
Jika ada anggapan dendam, mantan Wali Kota Belitung Timur ini menegaskan, seharusnya orang yang memilih duet Jakarta Baru ini, tidak ditertibkan tapi mereka tetap ditertibkan karena melanggar aturan.
"Harusnya kalau teori itu benar, ketika orang yang memilih kami melanggar peraturan, Pasar Minggu dan Fatmawati yang pasar-pasar jaya, kami harusnya tidak lakuin dong," tuturnya.
Ia juga menuturkan, selama ada aturan yang dilanggar, Pemprov tidak akan pilih kasih dalam penertiban untuk menata Jakarta lebih baik.
"Itukan membuat kami taat pada konstitusi bukan konstituen. Jadi tuduhan seperti itu saya kira enggak kena gitu loh. Yah itu haknya DPD," pungkasnya.
Sekadar diketahui, anggota DPD RI asal DKI Jakarta Dani Anwar menduga, penertiban PKL Pasar Tanah Abang oleh Jokowi-Ahok itu didasari oleh kekalahan Jokowi dari Fauzi Bowo pada Pilgub DKi Jakarta di Tanah Abang.
"Saya pribadi menduganya ke arah sana (balas dendam terkait Pilkada DKI). Melihat persoalan saat ini dan yang akan terjadi mendatang di Tanah Abang, saya minta warga Tanah Abang tetap bersatu," katanya, Senin 19 Agustus 2013 lalu.
Menurutnya hal tersebut tidak beralasan karena semua wilayah Jakarta yang tidak teratur dan melanggar aturan akan ditata oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Makanya saya kira itu terlalu enggak beralasan. Buktinya kita beresin Hayam wuruk, Fatmawati, dan lain-lain. Satu pihak orang merasa kami menipu mereka. Kami tetap melaksanakan perturan," kata pria yang biasa disapa Ahok ini di Balai Kota Jakarta, Rabu (21/8/2013).
Jika ada anggapan dendam, mantan Wali Kota Belitung Timur ini menegaskan, seharusnya orang yang memilih duet Jakarta Baru ini, tidak ditertibkan tapi mereka tetap ditertibkan karena melanggar aturan.
"Harusnya kalau teori itu benar, ketika orang yang memilih kami melanggar peraturan, Pasar Minggu dan Fatmawati yang pasar-pasar jaya, kami harusnya tidak lakuin dong," tuturnya.
Ia juga menuturkan, selama ada aturan yang dilanggar, Pemprov tidak akan pilih kasih dalam penertiban untuk menata Jakarta lebih baik.
"Itukan membuat kami taat pada konstitusi bukan konstituen. Jadi tuduhan seperti itu saya kira enggak kena gitu loh. Yah itu haknya DPD," pungkasnya.
Sekadar diketahui, anggota DPD RI asal DKI Jakarta Dani Anwar menduga, penertiban PKL Pasar Tanah Abang oleh Jokowi-Ahok itu didasari oleh kekalahan Jokowi dari Fauzi Bowo pada Pilgub DKi Jakarta di Tanah Abang.
"Saya pribadi menduganya ke arah sana (balas dendam terkait Pilkada DKI). Melihat persoalan saat ini dan yang akan terjadi mendatang di Tanah Abang, saya minta warga Tanah Abang tetap bersatu," katanya, Senin 19 Agustus 2013 lalu.
(mhd)