Bangun 4 JPO, Depok terkendala lahan
A
A
A
Sindonews.com - Untuk menekan angka kecelakaan di Jalan Margonda Depok, Pemerintah Kota Depok berencana membangun empat Jemabatn Penyeberangan Orang (JPO) di kawasan sibuk tersebut. Kendati sudah mengalokasikan Rp6,24 miliar, tampaknya Pemkot Depok masih terkendala lahan dalam pembangunan JPO itu.
Dinas Perhubungan Kota Depok Nasrun ZA menuturkan, pihaknya sedang melaksanakan lelang pembangunan empat JPO di ruas Jalan Margonda Raya.
"Pagu anggaran yang diusulkan pihaknya untuk membangun empat JPO itu menelan dana sebesar Rp 6,24 miliar," katanya di Depok, Senin (19/8/2013).
Pembangunan JPO itu akan dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama dua jembatan akan dibangun di depan Bali Kota dan Terminal Depok. Pada tahap dua di depan Apartemen Margonda Residence dan Jalan Akses Universitas Indonesia (UI).
"Satu JPO anggarannya mencapai Rp1,56 miliar. Status JPO yang ada sekarang masih hibah dan belum milik Pemkot sepenuhnya dari swasta. Jadi semua masih terus diproses lelang dan tinggal menunggu pelaksanaannya saja," ujarnya.
Diakui dia terdapat kendala dalam pelaksanaan rencana tersebut. Misalnya, para pemilik lahan belum mau melepas atau menjual tanahnya untuk pemasangan tiang JPO.
Kemudian, pembangunan tiang jembatan itu terbentur dengan drainase dan trotoar jalan yang baru dilebarkan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA).
Untuk pembebasan lahan sendiri, Dishub sudah memperkiarakn harga tanah sebesar Rp9 juta per meter. Sayangnya hingga kini pemilik lahan tetap tidak mau menjual lahannya.
Dinas Perhubungan Kota Depok Nasrun ZA menuturkan, pihaknya sedang melaksanakan lelang pembangunan empat JPO di ruas Jalan Margonda Raya.
"Pagu anggaran yang diusulkan pihaknya untuk membangun empat JPO itu menelan dana sebesar Rp 6,24 miliar," katanya di Depok, Senin (19/8/2013).
Pembangunan JPO itu akan dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama dua jembatan akan dibangun di depan Bali Kota dan Terminal Depok. Pada tahap dua di depan Apartemen Margonda Residence dan Jalan Akses Universitas Indonesia (UI).
"Satu JPO anggarannya mencapai Rp1,56 miliar. Status JPO yang ada sekarang masih hibah dan belum milik Pemkot sepenuhnya dari swasta. Jadi semua masih terus diproses lelang dan tinggal menunggu pelaksanaannya saja," ujarnya.
Diakui dia terdapat kendala dalam pelaksanaan rencana tersebut. Misalnya, para pemilik lahan belum mau melepas atau menjual tanahnya untuk pemasangan tiang JPO.
Kemudian, pembangunan tiang jembatan itu terbentur dengan drainase dan trotoar jalan yang baru dilebarkan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA).
Untuk pembebasan lahan sendiri, Dishub sudah memperkiarakn harga tanah sebesar Rp9 juta per meter. Sayangnya hingga kini pemilik lahan tetap tidak mau menjual lahannya.
(ysw)