Tak terulang, Polri diminta tuntaskan kasus penembakan

Sabtu, 17 Agustus 2013 - 08:42 WIB
Tak terulang, Polri...
Tak terulang, Polri diminta tuntaskan kasus penembakan
A A A
Sindonews.com - Indonesia Police Watch (IPW) sangat prihatin dengan kasus penembakan terhadap dua polisi di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat 16 Agustus 2013. Apalagi penembakan itu terjadi di malam saat Bangsa Indonesia akan merayakan kemerdekaan RI ke-68.

"Kasus teror terhadap polisi dalam tiga bulan terakhir ini sudah enam kali terjadi. Empat polisi ditembak, satu kasus polisi dirampok saat sedang tugas dan satu lagi rumah polisi ditembaki," kata presidium IPW Neta S Pane dalam siaran persnya, Sabtu (17/8/2013).

Kasus teror terhadap polisi ini menjadi peristiwa yang sangat memprihatinkan, meski IPW menganalisa bahwa kasus penembakan polisi ini tidak terkait dengan aksi para teroris yang dikenal selama ini.

Kata dia, sebab dalam kasus penyerangan para teroris terhadap polisi dan kantor polisi selama ini selalu dilakukan dari depan dan bukan dari belakang.

"Sementara aksi penembakan tiga bulan terakhir, terhadap empat polisi di Ibu Kota Jakarta dilakukan dari belakang korban. Sebab itu IPW menilai aksi penembakan dan penyerangan terhadap empat polisi itu dilakukan para pengecut, yang tak lebih dari aksi para kriminal biasa," pungkasnya.

Selain itu, kata dia, merebaknya aksi penembakan itu akibat kasus pertama tak kunjung terungkap, sehingga para kriminal makin nekat melakukan uji nyali untuk menyerang polisi.

"Sama dengan aksi perampokan mini market atau kasus mutilasi, ketika ada satu kasus tak kunjung terungkap maka akan muncul tren mutilasi dan perampokan mini market," tandasnya.

Maka itu, di mengatakan, jika kasus yang ditangani pihak kepolisian segera terungkap. Para pelaku kejahatan juga akan mendapatkan efek jera.

"Tapi begitu kasusnya terungkap, trennya langsung berhenti. Untuk itu Polri harus segera mengungkap kasus penembakan terhadap anggota polisi ini. Jika tidak trennya akan terus muncul dan pelakunya bisa jadi adalah orang yang berbeda satu sama lain," harapnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0919 seconds (0.1#10.140)