Penjahat saat ini mudah dapatkan senpi
A
A
A
Sindonews.com - Pihak kepolisian meyakini bahwa peredaran senjata api saat ini semakin berkembang luas. Banyaknya pelabuhan "tikus" disinyalir menjadi pintu masuk senjata api ilegal ke Indonesia.
Kabid Humas Polda Metro Jaya KombesPol Rikwanto mengungkapkan, peredaran senjata api di Ibukota saat ini sudah berbanding lurus dengan penjualan senjata api ilegal yang semakin marak.
"Senjata api sekarang dibandrol dengan harga yang murah. Biasanya para pelaku kejahatan menggunakan senjata api rakitan," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (13/8/2013).
Rikwanto menegaskan, dengan adanya kemudahan tersebut penjahat berusaha menutupi ketakutan mereka saat beraksi melakukan kejahatan.
"Senjata api biasa digunakan pelaku untuk menakut-nakuti korbannya hingga kepada melukai korban apabila mendapat perlawanan," ungkapnya.
Rikwanto juga menerangkan, maraknya peredaran senjata api tidak berbanding lurus dengan pemberantasan yang dilakukan kepolisian. Panjangnya garis pantai Indonesia menyebabkan jalur laut atau pelabuhan tikus tidak bisa dikontrol sehingga menjadi pintu masuk senjata ilegal dari luar negeri.
"Selain itu senjata yang bekas digunakan di daerah konflik, seperti Aceh, Poso, Irian, Maluku, dan Palu juga sudah mudah didapatkan. Yang ketiga dari selundupan mantan teroris,'' pungkasnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya KombesPol Rikwanto mengungkapkan, peredaran senjata api di Ibukota saat ini sudah berbanding lurus dengan penjualan senjata api ilegal yang semakin marak.
"Senjata api sekarang dibandrol dengan harga yang murah. Biasanya para pelaku kejahatan menggunakan senjata api rakitan," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (13/8/2013).
Rikwanto menegaskan, dengan adanya kemudahan tersebut penjahat berusaha menutupi ketakutan mereka saat beraksi melakukan kejahatan.
"Senjata api biasa digunakan pelaku untuk menakut-nakuti korbannya hingga kepada melukai korban apabila mendapat perlawanan," ungkapnya.
Rikwanto juga menerangkan, maraknya peredaran senjata api tidak berbanding lurus dengan pemberantasan yang dilakukan kepolisian. Panjangnya garis pantai Indonesia menyebabkan jalur laut atau pelabuhan tikus tidak bisa dikontrol sehingga menjadi pintu masuk senjata ilegal dari luar negeri.
"Selain itu senjata yang bekas digunakan di daerah konflik, seperti Aceh, Poso, Irian, Maluku, dan Palu juga sudah mudah didapatkan. Yang ketiga dari selundupan mantan teroris,'' pungkasnya.
(ysw)