Depok tambah koleksi jumlah rumah sakit
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), akhirnya memuluskan permintaan peningkatan status Poliklinik Satya Bhakti di Jalan Raya Bogor Km 30, Kecamatan Cimanggis, menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Satya Bhakti.
"Kami sudah memperjuangkan peningkatan status sejak tahun 2004 lalu, namun baru terealisasi tahun 2013 ini. Peningkatan status ini dilakukan atas desakan warga Cimanggis, bukan kemauan kami semata," kata pemilik RSIA Satya Bhakti, Yatmiati usai memberikan santunan kepada 100 anak yatim di sekitar rumah sakit, Minggu (28/07/2013).
Menurut Yatmiati, peningkatan status ini menambah kepercayaan diri paramedis dan bidan yang bekerja professional di RSIA ini. Namun, ada beberapa item persyaratan yang harus dipenuhi.
Diantaranya harus melengkapi peralatan kesehatanNeonatal Intensive Care Unit (NICU), dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Keduanya adalah ruang perawatan intensif untuk bayi (sampai usia 28 hari), dananak-anak yang memerlukan pengobatan atau perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital.
Rumah sakit tersebut sudah memiliki dua tempat tidur NICU meski investasinya mencapai milyaran rupiah. Selain itu juga harus memiliki sumber daya manusia (SDM) kompeten, trampil dan bersertifikat. Serta tanah harus menjadi milik sendiri.
"Sebelumnya masalah tahan bukan masalah, tapi dengan lahirnya Undang-undang baru menjadi masalah. Ya, ini lah yang menjadi kendalanya. Tapi sekarang tanah dan semua persyaratan sudah kami penuhi," ucapnya.
Yatmiati menambahkan, sekarang ini RSIA Satya Bhakti memiliki 24 bidang dan 17 dokter spesialis. Namun, itu masih belum membanggakan pihaknya. Sebab, kader kesehatan Kecamatan Cimanggis masih belum merasa puas jika RSIA Satya Bhakti belum dapat melayani pasien Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), dan Jaminan Persalinan (Jampersal).
"Mereka terus mendesak dan mengintip usaha kami, untuk dapat memberikan pelayanan maksimal kepada orang tak punya. Saat ini kami berusaha agar dapat melayani mereka, semua persyaratan yang diminta pemerintah untuk mengurus dua program tersebut sudah kami ajukan," katanya.
"Kami sudah memperjuangkan peningkatan status sejak tahun 2004 lalu, namun baru terealisasi tahun 2013 ini. Peningkatan status ini dilakukan atas desakan warga Cimanggis, bukan kemauan kami semata," kata pemilik RSIA Satya Bhakti, Yatmiati usai memberikan santunan kepada 100 anak yatim di sekitar rumah sakit, Minggu (28/07/2013).
Menurut Yatmiati, peningkatan status ini menambah kepercayaan diri paramedis dan bidan yang bekerja professional di RSIA ini. Namun, ada beberapa item persyaratan yang harus dipenuhi.
Diantaranya harus melengkapi peralatan kesehatanNeonatal Intensive Care Unit (NICU), dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Keduanya adalah ruang perawatan intensif untuk bayi (sampai usia 28 hari), dananak-anak yang memerlukan pengobatan atau perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital.
Rumah sakit tersebut sudah memiliki dua tempat tidur NICU meski investasinya mencapai milyaran rupiah. Selain itu juga harus memiliki sumber daya manusia (SDM) kompeten, trampil dan bersertifikat. Serta tanah harus menjadi milik sendiri.
"Sebelumnya masalah tahan bukan masalah, tapi dengan lahirnya Undang-undang baru menjadi masalah. Ya, ini lah yang menjadi kendalanya. Tapi sekarang tanah dan semua persyaratan sudah kami penuhi," ucapnya.
Yatmiati menambahkan, sekarang ini RSIA Satya Bhakti memiliki 24 bidang dan 17 dokter spesialis. Namun, itu masih belum membanggakan pihaknya. Sebab, kader kesehatan Kecamatan Cimanggis masih belum merasa puas jika RSIA Satya Bhakti belum dapat melayani pasien Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), dan Jaminan Persalinan (Jampersal).
"Mereka terus mendesak dan mengintip usaha kami, untuk dapat memberikan pelayanan maksimal kepada orang tak punya. Saat ini kami berusaha agar dapat melayani mereka, semua persyaratan yang diminta pemerintah untuk mengurus dua program tersebut sudah kami ajukan," katanya.
(stb)